Riau | mediasinarpagigrup.com – Puluhan masyarakat Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis hadang belasan mobil Damptruk Milik Perusahaan Pertamina Hulu Rokan (PHR),pemicunya dikarenakan jalan Rangau saat ini kondisinya sangat rusak parah.
Penghadangan mobil Dumptruk milik Pertamina Hulu Rokan (PHR) oleh masyarakat Desa Petani dan Desa Buluh Manis, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis tersebut, bahwasanya diketahui mobil pengangkut tanah yang melintas di Jalan Rangau.
“Kami atas nama masyarakat tergabung dari Desa Petani dan Desa Buluh Manis menghentikan mobil Dumptruk tersebut di karenakan dinilai perusahaan PT PHR tidak peduli dan tidak menanggapi keresahan masyarakat,akibat rusaknya jalan Rangau saat Ini semakin parah,Ungkap Tokoh Masyarakat Buluh Manis,(21/5/2022).
Dikatakanya,bahwa aksi penghadangan belasan mobil Dumptruk, adalah sikap spontanitas masyarakat.Menurutnya, masyarakat tidak tahan lagi dengan kondisi kerusakan jalan Rangau ini.Bahkan jika hujan datang maka lobang- lobang jalan berubah menjadi kolam dan mengancam keselamatan pengendara yang melintas.
“Dan sebaliknya apabila cuaca panas maka serangan debu tebal menjadi tantangan warga setiap harinya,Kami tak tahan lagi menghirup debu setiap hari.Untuk itu kita gelar aksi damai ini agar pihak PT PHR bisa datang ke lokasi guna duduk bersama mencari solusi,” tegas Sukardi.
Selain itu,dijelaskannya, bahwa pihaknya meminta adanya komitmen pihak perusahaan PT PHR dalam merawat jalan Rangau ini. Sehingga tidak menimbulkan keluhan bagi warga sekitar.
“Sebelumnya sudah ada pertemuan antara pihak Ninik Mamak Buluh Manis dengan pihak PHR di kantor desa Buluh Manis dan kemudian pihak Karang Taruna juga sudah melayangkan surat kepada pihak PHR agar segera melakukan perbaikan jalan. Namun ditunggu sampai berbulan bulan tidak ada realisasinya.Apakah menunggu jatuh korban dulu barulah diperbaiki jalan tersebut,” kesal Sukardi.
Dalam aksi tersebut, pihaknya meminta perusahaan PT PHR pertama lakukan perbaikan jalan secepatnya dengan aspal mulai dari kilometer 6 sampai kilometer 20. Kemudian adanya komitmen secara tertulis antara pihak PHR dengan masyarakat terkait perawatan jalan,dan ketiga ratusan truk pengangkut tanah timbun yang lalu lalang setiap hari dapat mengurangi tonasenya dan kemudian durasi penyiraman jalan ditambah. Serta mengurangi kecepatan mobil Dumptruk yang melintas.
Pantauan dilapangan sekitar 18 unit Dumptruk yang sedang melintas dihentikan oleh warga sembari menunggu kehadiran pihak PT PHR.
Selang beberapa waktu kemudian Herman P Hutabarat pihak PHR dari Projek Contruction hadir bersama masyarakat disusul Luthfi dan Farhan dari PHR CA .Pertemuan antara pihak masyarakat dengan pihak PHR berlangsung di salah satu warung kopi di tepi jalan di kilometer 14 Jalan Rangau.
Setelah beberapa warga menyampaikan beberapa usulan pihak PHR yang diwakili Luthfi didampingi Farhan menyampaikan terkait komitment secara tertulis bukanlah wewenangnya.Namun segala usulan warga menjadi catatan penting dan akan segera direalisasikan di lapangan.
“PHR bekerja selalu patuh dan taat dengan cara kerja,namun hal ini menjadi masukan bagi kami,dan perbaikan jalan Rangau sudah diprogramkan hanya saja terkendala masalah material,kami berharap kepada masyarakat mohon bersabar menunggu proses ; kata Luthfi dihadapan puluhan masyarakat menggelar aksi.
Usai pertemuan,sekitar pukul 11.40 WIB,Damptruk yang sebelumnya dihentikan disilahkan kembali beroperasi.
Hadir dalam pertemuan tersebut Safendi selaku Tokoh masyarakat dan juga anggota BPD,Ahmad Yani,Tokoh Agama,Ketua RT 1,2,3 / RW 2 Desa Buluh Manis para anggota Karang Taruna Desa Petani dan Desa Buluh Manis dan puluhan pemuda lainnya.Selain itu juga hadir anggota Polsek Mandau dan Bhabinkamtibmas Desa Petani.(Ir.MT.Situmorang- Kaperwil)