Subang | mediasinarpagigruop.com.- Proyek pembangunan Program Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS),Pekerjaan OP 02 Kali Cilamaya Tahun anggaran 2022 lokasi Kemurang Rt.01/01 Desa Cilamaya Hilir Kecamatan Blanakan Kabupaten Subang Jawa Barat diduga dikerjakan asal-asalan dalam pengerjaannya.
Dari temuan awak media yang mendatangi lokasi pelaksanaan Proyek. Senin (13/06/22), Tidak dipasangnya papan informasi Proyek untuk keterbukaan informasi Publik diduga itu proyek siluman.
Bahkan selaku Konsultan / Supervisi tidak diketahui alamat ataupun berapa pagu anggaran proyek tersebut, harus dicantumkan identitas nama perusahaan,nilai anggaran,masa pengerjaan, serta sumber anggaran, apakah dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) atau APBN, ditemukan juga adanya dugaan kejanggalan pelaksanaan pekerjaan oleh beberapa rekanan BBWS.
Soal pemasangan papan nama proyek dalam Permen PU 29/2006 disebutkan salah satunya terkait persyaratan penampilan bangunan gedung yang salah satunya memperhatikan aspek tapak bangunan.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem Drainase Perkotaan ( Permen PU 12/2014) dengan memperhatikan keamanan,keselamatan,keindahan dan keserasian lingkungan.
Saat pekerja di konfirmasi team media ini, tidak menjelaskan terkait siapa pelaksana dan perusahaan yang mengerjakan proyek tersebut, pada hal sudah satu bulan mereka berangkat dari Majalengka 12 Orang dan bekerja di proyek tersebut.
‘’Saya tidak berwenang untuk komentar, silahkan ke atasan saya saja,’’ ucapnya
Dari penuturan itu pula, patut diduga adanya kerugian negara serta melawan hukum dalam pelaksanaanya yang dilakukan oleh pelaksana kontrak dan pihak-pihak yang ikut andil pada proyek tersebut. Terindikasi adanya dugaan upaya memperkaya diri tanpa mengacu spesifikasi sesuai SNI (Standar Nasional Indonesia).
Indikasi awal adanya penyimpangan dapat terlihat dari,” pekerjaan teknis pasangan beton dan pemasangan cor slop sebagai pondasi penahan beban beton, tidak dilakukan penggalian terlebih dahulu asal tempel diatas tanah. Semestinya ada galian tanah serta tidak sesuai SNI”.
Sementara itu, selaku konsultan pengawas serta pengawasnya dari BBWS. Terkesan menghindar dari awak media menjauh dari lokasi pekerjaan. Pada hal pentingnya pengawasan dan ketegasan Dinas terkait agar mutu dan kualitas suatu proyek sesuai dengan spek tergantung sama pengawas kosultan dan PPTK, banyak proyek kegiatan BBWS yang telah saya datangi dan saya cek kegiatanya bayak yang amburadul. Sampai hari ini team investigasi media ini, belum ketemu dengan PPK Bu LENI juga Direksi Asep Ciman.
Sungguh sangat miris, saya dalam waktu dekat ini akan melayangkan surat ke pihak BBWS terkait temuan di lapangan dan mita ketegasannya kepada Dinas terkait segera melakukan pengecekan turun kelolasi agar kegiatan sesuai dengan RAB dan Specknya supaya kualitasnya bagus.
Enur H salah satu warga yang rumahnya dipinggir sungai yang kondisinya nyaris ambruk menuturkan, bahwa proyek tersebut belum lama ini selesai, namun langsung amblas alias ambruk dan retak terkena air.
khawatir jika air meluap akan tidak menutup kemungkinan tanggul yang baru diperbaiki akan jebol kembali, bahkan tanah saya kurang lebih 5meter kebelakang abis kena longsor.
“Saya berharap kepada pihak BBWS untuk menanggulangi tanggul yang mulai amblas dan pengerjaannya jangan asal asalan,” pintanya.
[16.39, 15/6/2022] Sp Subang Sigit: Hal senada juga disampaikan LPM Desa Cilamaya hilir ketika di mintai komentarnya oleh awak media, menuturkan, proyek Pekerjaan OP 02 kali Cilamaya Tahun anggaran 2022 belum lama ini baru beres oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) yang dikerjakan oleh beberapa rekanan BBWS. tapi sangat disayangkan kegiatan yang menelan anggaran cukup besar itu cuma bertahan sekitar beberapa bulan saja dan disaat pengerjaan juga tidak terpasang papan informasi, dan kami pihak pemdes juga tidak ada tembusan sama sekali dan sekarang kondisinya mulai terjadi retakan dan amblasnya tanah yang diduga akibat imbas gagal kontruksi disaat pengerjaan,” tutur salah satu LPM yang tidak mau disebutkan namanya.
Masih menurut LPM, dirinya meminta kepada pihak BBWS agar menangani tanggul di OP 02 kali Cilamaya dengan serius supaya warga tidak selalu dihantui oleh rasa was-was jika air kali Cilamaya meluap dan dirinya juga berharap kepada pihak BBWS supaya mengawasi kegiatan yang dikerjakan oleh pihak rekanan balai disaat pelaksanaan dengan cermat.
Yang lebih memprihatinkan lagi, nampak pemilik pekerjaan mengabaikan keselamatan bagi anak – anak dan masyarakat sekitar dengan tidak adanya pagar pembatas pengaman pada lokasi Posko kegiatan. Imbuhnya. (Yayan/Sigit JPS ).