Jakarta | mediasinarpagigroup.com – Anggota DPR RI Komisi VII Zulfikar Hamonangan, SH dari Fraksi Partai Demokrat meminta Pemerintah membatalkan kenaikan harga BBM jenis Pertalite karena akan menambah beban Rakyat disaat PASCA COVID 19, ujarnya Senin (22/08/2022).
BANG ZUL menegaskan, bahwa pemerintah lebih baik menanggung beban subsidi dan beban kenaikan harga minyak dunia dari pada rakyat yang harus menanggung beban tersebut.
Ketika RAPAT KERJA badan anggaran DPR RI dan saat RDP di Komisi VII berulang ulang Fraksi Demokrat menentang kebijakan kenaikan harga minyak bahkan ketika BANG ZUL menyampaikan pandangannya dihadapan DIRUT PERTAMINA jelas mengatakan apa fungsi kami di DPR RI kalau tiba tiba pemerintah dengan mudahnya mengambil kebijakan kenaikan harga BBM tanpa persetujuan kami anggota DPR RI Komisi VII, jadi apa gunanya kami duduk disini sebagai wakil rakyat, tegas bang Zul.
Kenaikan harga BBM Pertalite akan berdampak pada kenaikan harga lainnya mulai dari biaya tarif transfortasi,sembako kebutuhan sandang,papan dan pangan semua akan kena imbasnya apakah kita biarkan rakyat yang harus menangung itu semua, pemerintah harus mencari solusi dan alternatif lain untuk membatalkan BBM Pertalite naik, karena ini akan dapat menyebabkan terjadinya inplasi besar besaran nantinya dengan berkurangnya daya beli masyarakat dan pelaku UMKM sangat terkena DAMPAK nya.
Atas kenaikan harga BBM Pertalite ini jangan anggap sepele masalah ini dan jangan buat rakyat menjadi marah disaat situasi ekonomi rakyat yang belum stabil, jika tetap juga pemerintah melakukan itu maka ini sangat sangat keterlaluan bagi saya,maka hentikanlah peroyek inprastruktur yang terlalu menyedot banyak anggaran sampai sampai pemerintah belum juga menyelesaikan kurang lebih 120 triliun biaya subsidi yang ditangung oleh Pertamina dan baru saja dibayar sebesar 25 triliun dari total 145 triliun lebih,maka IKN belum saatnya dipaksakan disaat instrumen keuangan negara belum stabil Ujar Bang Zul.
Lalu kita ingin membuat Ibu Kota Baru,lebih baik kita perbaiki sistem transfortasi dan seluruh kali – kali dimanfaatkan sebagai jalur transfortasi yang epektif di DKI dari pada harus buang – buang uang besar untuk IKN yang akhirnya Pertamina kesulitan keuangan akibat beban subsisi yang belum dibayar pemerintah pada Pertamina, lalu untuk mengurangi beban tersebut dilakukan kenaikan harga BBM Pertalite dan juga rencana kenaikan harga GAS.
Kita baru saja mengalami langkanya minyak goreng baru saja emak – emak merasakan langka minyak goreng dan sempat mahalnya harga minyak goreng sampai 27000/liter lalu tiba – tiba sekarang datang kebijakan baru naikan harga tarif BBM Pertalite, sedangkan awalnya pemerintah mendorong rakyat untuk beralih kebahan bakar Pertalite sudah kearah tersebut sekarang harganya dinaikan begitu saja lalu kemana lagi rakyat akan mengadu dan bicara kalo kami saja anggota DPR RI sudah seperti tidak berperan apa – apa dengan cara cara naikkan harga tanpa persetujuan dan menerima pandangan Fraksi lalu tiba – tiba terkesan dipaksakan, Kami Partai Demokrat menolak keras kenaikan harga BBM subsidi ucap Bang Zul.(Hotman saragih).