Kabupaten Bekasi – Lurah Burangkeng NEMIN segra tuntaskan Masalah Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Pemkab Bekasi akan Bentuk Tim Penyelesaian Masalah TPA Burangkeng.
Lurah Burangkeng saat menyampaikan pendapatnya di hadapan perwakilan Dinas LH dan Dinas Perkimtan di TPA Burangkeng, Setu, Kabupaten Bekasi, Senin, 26 September 2022.
Nemin, menilai Pemda Kabupaten Bekasi kurang serius dalam mengatasi TPAS Burangkeng karena takut dengan anggaran begitu besar untuk menangani pengelolaan anggaran TPAS .
TPA Sampah dan ditutup oleh Dinas Lingkungan Hidup sendiri karena gak ada lahan untuk buang sampah,Kalau Pemda serius hal ini gak harus terjadi, kalau warga Buragkeng berdoa Pemda Bekasi gak usah lagi buang sampah di Burangkeng.
Tutup selamanya,Nemin menilai dinas yang seolah tidak saling terkait justru terkesan saling menyalahkan.
Masalah TPAS Burangkeng Harus Segera Diatasi. .Seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Tarkim saling mengandalkan, sehingga terjadi darurat sampah di Kabupaten Bekasi.
Keinginan Pj Bupati tahun 2022 ini ada perluasan bahkan sudah ngomong ke publik, katanya…“Karena tidak ada dukungan dari intansi terkait akhirnya nihil, baru mau ada perluasan TPAS tahun 2023. Itu pun kalau semua intansi terkait mendukung karena LH gak bisa bekerja sendiri.
Nemin berharap Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan membuat tim yang dipimpin oleh Sekda untuk menyelesaikan masalah TPAS secara tertulis agar darurat sampah di Kabupaten Bekasi tidak terus berkepanjang.
Kasian warga bingung, pada mau buang sampah di sembarangan gak boleh, dibuang ke TPAS Burangkeng gak ada tempat, masa dibuang ke halaman Pemda ?” demikian tuturnya, pada hari yang berketepatan adanya longsor di TPAS Burangkeng.
NEMIN mengatakan sudah beberapa hari mobil mobil sampah tidak bisa membuang sampah dan mengakibatkan kemacetan di sepanjang jalan lintas TPA burangkeng, kan kami warga di Burangkeng yang kebagian baunya, apa Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak memperhatikan keluh kesah warga, kami yang setiap hari mencium baunya sampah, terjadinya longsor akibat tumpukan sampah menjujung tinggi, sama seperti gunung, tutur Lurah(Ian)
.