Serang | mediasinarpagiigroup.com – Penjabat (Pj) Gubernur Al Muktabar mengajak masyarakat untuk dapat mengolah makanan yang memiliki nilai gizi dan protein untuk penanganan serta pencegahan stunting dan gizi buruk. Olahan dengan tampilan menarik dapat menambah selera makan anak-anak.
“Kita juga memasyarakatkan bagaimana olahan makanan yang sekaligus untuk mengurangi atau menangani stunting dan gizi buruk,” ungkap Al Muktabar usai kegiatan Gerakan Menanam Untuk Ketahanan Pangan secara serentak di halaman Dompet Dhuafa Farm Banten, Kampung Gowok Kepuh, Kelurahan Sukajaya, Kecamatan Curug, Kota Serang, Sabtu (22/10/2022).
Pada kesempatan itu, Al Muktabar juga melakukan demo masak pengolahan ikan patin menjadi nugget ikan dan membuat pie dengan toping daun kelor.
“Tadi saya sempat demo masak agar anak-anak menyukai apa yang menjadi bahan makanan yang diolah sehingga menjadi olahan yang bergizi dan proteinnya lengkap. Hal itu kita berharap kepada masyarakat untuk bisa menggiatkannya di rumah masing-masing,” jelasnya.
Menurutnya, pengolahan makanan itu pun tidak hanya untuk disajikan di rumah. Olahan makanan itu dapat dikembangkan dan berpotensi menjadi usaha bagi masyarakat. Mampu meningkatkan perekonomian keluarga.
“Kalau nanti digiatkan oleh ibu-ibu, kemudian dapat dipasarkan produknya. Sehingga akan mendapatkan nilai ekonomi. Maka itu bisa menjadi daya dukung pendapatan rumah tangga,” katanya.
Al Muktabar juga mengatakan, hal itu dapat menjadi sebuah pendekatan komprehensif yang dilakukan oleh semua pihak dalam rangka penanganan stunting dan gizi buruk. Serta, dapat dilakukan secara bersama-sama.
“Kunci dari semuanya ini kolaborasi. Jadi bersama itu penting sekali,” imbuhnya.
Sementara, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten Aan Muawanah menyampaikan banyak bahan-bahan makanan yang dapat dikelola dalam rangka upaya penanganan stunting dan gizi buruk, diantara olahan makanan dari daun kelor, ikan patin dan lainnya.
“Seperti daun kelor itu memiliki khasiat yang luar biasa, bahkan vitamin C yang dimilikinya melebih vitamin C dari jeruk, kalsiumnya melebihi dari kalsium yang ada pada susu dan proteinnya melebihi proteinnya telur. Jadi memiliki banyak manfaat,” katanya.
Sedangkan, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten, Sitti Ma’ani Nina mengatakan saat ini penanganan stunting dan gizi buruk menjadi hal prioritas yang dilakukan oleh Pemerintah.
“Jadi yang berkaitan dengan stunting itu menjadi prioritas, sekarang bagaimana pencegahan yang gencar dilakukan,” ujarnya.
(Sumber : Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Banten)
(Wartawan : H.Maswi)