Jakarta Utara | mediasinarpagigroup.com – Untuk menekan kasus stunting dan mencegah anemia pada remaja putri, sebanyak 200 siswi SMPN 266 Jakarta Utara terlibat langsung dalam pelaksanaan Gerakan Nasional Aksi Bergizi yang digagas oleh Kementerian Kesehatan RI. Rangkaian kegiatan tersebut meliputi sarapan bersama dengan menu yang bergizi, pemberian materi, dan pembagian tablet tambah darah.
“Gerakan Nasional Aksi Bergizi merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran remaja putri agar terbiasa mengkonsumsi tablet tambah darah, gizi seimbang, dan berperilaku hidup bersih dan sehat,” jelas Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setko Administrasi Jakarta Utara, Muhammad Alwi saat ditemui di Aula Sekolah SMPN 266 Cilincing, Rabu (26/10).
Ia berharap dengan diadakannya Gerakan Nasional Aksi Bergizi secara serentak akan meningkatkan kualitas kesehatan pada remaja putri khususnya di wilayah Jakarta Utara. “Ini adalah pembekalan jangka panjang karena nantinya mereka akan menjadi dewasa, berkeluarga, dan berperan sebagai ibu. Semuanya harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin termasuk asupan gizinya sehingga kedepannya tidak ditemukan adanya kasus kekurangan gizi dan stunting,” tutur Muhammad Alwi.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Kecamatan Cilincing, dr. R Achmad Sigit mengungkapkan Gerakan Nasional Aksi Bergizi di sekolah diadakan oleh Kementerian Kesehatan RI dengan melibatkan perwakilan sekolah se-Indonesia. “Setiap bulan, Puskesmas akan berkoordinasi dengan pihak sekolah dalam pendistribusian tablet tambah darah kepada siswi yang nantinya akan diminum satu tablet setiap minggunya,” terangnya.
Mendorong remaja putri untuk rutin mengkonsumsi tablet tambah darah patut menjadi perhatian utama. “Sasaran utama dari kegiatan ini adalah remaja putri yang berusia 12-18 tahun. Kita harap ini akan berkelanjutan sehingga remaja putri akan terbiasa mengkonsumsi tablet tambah darah sampai mereka menikah dan memasuki fase kehamilan. Ini penting untuk mencegah anemia pada remaja putri yang nantinya berperan dalam penurunan stunting dan juga menurunkan angka kematian ibu dan bayinya,” imbau dr. R Achmad Sigit. (Rbn)