Rokan Hilir | mediasinarpagigrup.com – Diduga keberadaan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PKS) PT Balam Berlian Sawit (BBS) yang berkedudukan di Kepenghuluan Bangko Permata Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) seyogianya memperhatikan lingkungan sekitarnya.
Jaudin Hutajulu (Wartawan SP ) di Lahan PT.BBS
“Masyarakat mengatakan yang menjadi narasumber beberapa wartawan mentuding PKS PT BBS tidak maksimal untuk mengawasi limbah diduga ada pembiaran, ditambah izin lingkungan pun diduga bukan di peroleh pihak perusahaan secara langsung keseluruhan untuk memperoleh tandatangan bagi yang bedomisili di lingkungan perusahaan ditambah untuk membantu Masyarakat sekitarpun disebut melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) tidak jelas.
Tidak pernah tersalurkan CSR nya, padahal sudah mencapai kurang lebih 2 tahun keberadaan PKS BBS itu di lingkungan kami ini, yang kami Terima hanya janji doang, kata warga yang tidak bersedia dituliskan namanya merupakan warga yang tinggal di lingkungan PKS PT BBS tersebut, Sabtu (29/10/2022).
Dikatakannya, limbah PKS menurutnya sangat meresahkan warga lingkungan, diduga limbah itu di salurkan seenaknya ke lahan (perkebunan masyarakat red) ditambah bantuan melalui CSR pun tidak pernah disalurkan, seyogianya suatu konsep atau tindakan yang dilakukan di bidang usaha (Industri) sebagai rasa tanggung jawab pihak perusahaan.
“Sebagaimana tanggungjawab itu seharusnya sudah ditunjukan pihak PKS PT BBS berupa sosial maupun kesejahteraan lingkungan sekitar,” tambah dia.
Tidak maksimalnya, pihak pengusaha (PKS PT BBS red) dalam mengawsi limbahnya, sehingga membuat Masyarakat resah dan menanggung resiko sehari hari akibat meluapnya (disalurkan sembarangan red) limbah dari PKS BBS itu.
“Apalagi untuk menyalurkan dana CSR tidak pernah dirasakan hal seperti itu, hingga masalah ini mejadi tanggapan serius dari berbagai pihak beberapa Elemen Masyarakat,” tambahnya.
“Padahal seharusnya lebih mementingkan keselamatan bagi lingkungannya beroperasi padahal kalau kita kaji keuntungan dalam satu PKS saja melakukan proses kerja (pengolahan) CPO dalam perharinya memperoleh keuntungan mencapai Milyaran rupiah, nah semestinya pihak PKS PT BBS seharusnya mempunyai tanggung jawab terhadap keselamatan lingkungan dan memberikan bantuan kepada Masyarakat sekitar dalam bentuk CSR,” kata dia.
Namun tambah dia, sangat disayangkan, tanggung jawab tersebut sepertinya diabaikan oleh pihak perusahaan, PKS PT BBS sehingga Masyarakat yang seharusnya bisa menikmati udara segar dan menikmati berupa CSR tersebut terpaksa gigit jari (jadi penonton)
“Hal ini terangnya, karena pihak perusahaan kurang memperhatikan dalam menjalankan amanah Undang- undang yang ada,” tambah dia.
Setiap perusahaan seharusnya wajib mementingkan keselamatan dan menyisihkan dana mereka untuk memenuhi tanggung jawab sosial tentunya, adapun besaran dana CSR, apabila merujuk pada Peraturan UU PT dan PP 47/2012, adalah tidak sepesifik atau sesuai kebijakan perusahaan terkait.
“Di Indonesia pada umumnya, besaran dana CSR yang lazim digunakan sebagai patokan adalah berkisar minimal 3% sampai 2% dari total keuntungan perusahaan dalam satu tahun,” ungkapnya.
Terpisah saat dikonfirmasi via seluler pribadinya (pesan WatshApp) melalui Staf perusahaan Bidang Pengawasan Limbah saudara Indra dirinya tidak bersedia untuk dikontirmasi namun dirinya (Indra) mengarahkan agar tim wartawan menghubungi humas PKS terkait bernama Saripuddin dan (Syafrizal) .
Atas arahan Indra (bidang limbah) tersebut beberapa wartawan pun berusaha untuk menghubungi Syafrizal (humas), namun Syafrizal tidak berhasil untuk ditemui oleh beberapa wartawan saat itu, karena dirinya (Syafrijal) berdalih (ber alasan) lagi di luar, dalam hal ini pihak perusahaan pabrik kelapa sawit (PKS) sampai berita ini di tayangkan belum ada yang bisa untuk di konfirmasi.
Ditempat lain ketika beberapa wartawan berusaha menjumpai pihak DLH K Rohil Kepala Dinas Suwandi Umar melalui Kabid Karlos Rehan di ruang kerjanya, mengatakan, kebetulan pak Kadis ada tugas luar dirinya memohon maaf kepada beberapa wartawan.
Terkait tanggapan permasalahan PKS BBS yang di kepenghuluan Bangko Permata pihak Kami (DLH K Rohil) menunggu perintah dari pak Kadis dalam waktu dekat ini akan kami lakukan pemantauan fakta kebenaran terang Kabid Karlos Rehan kepada beberapa wartawan yang sengaja datang menjumpai untuk konfirmasi terkait laporan masyarakat di ruang kerjanya, pada Rabu (26/10/2022)
Dengan demikian tim investigasi sosial kontrol meresfon atas sambutan Kabid Karlos Rehan di kantor (ruang kerjanya) DLH K Rohil itu dan tim berpesan kalau nantinya turun ke PKS BBS agar ada pemberitahuan kepada tim nantinya dan Kabid Karlos Rehan meng acc kan permohonan tim tersebut. (Tim/J.Hutajulu)