KAB TANGERANG, mediasinarpagigroup.com – Tahun ajaran 2021-2022 SMAN 1 Kabupaten Tengerang mendapat kuota sebanyak 432 siswa baru untuk 12 rombel 6 rombel jurusan IPA.5 rombel jurusan IPS.1 rombel jurusan bahasa, untuk jalur zonasi 60 persen, prestasi 20 persen, afirmasi 15 persen, serta perpindahan orang tua 5 persen.
Dari informasi yang dikumpulkan tim wartawan di lapangan cukup banyak siswa-siswi berprestasi yang berdomisili di wilayah sekitar Balaraja yang notabene sangat dekat dengan SMAN 1 Kabupaten Tangerang namun sekolah tersebut sampai waktu yang telah ditetapkan untuk daftar ulang terakhir adalah tanggal 9 Juli namun mengapa sampai tanggal 10 juli 2021 masih menerima pendaftar ulang itu hanya sampai 394 siswa padahal kuota 432.
Hal tersebut jelas cukup banyak bangku yang kosong, membuat para LSM serta wartawan ingin membantu para anak bangsa dalam menimbah ilmu, namun para sosial countrol mendapatkan jawaban yang sangat sombong serta kegoisan dari R.Tanjung Sekartiani Y,S.Pd dengan NIP.196709031990032007 yang di dampingi oleh suami yang notabene guru di SMAN 8 Kabupaten Tangerang, kepala dengan sombong nya berkata mau anggota DPRD bahkan anak Wakil Bupati Tangerang saya tolak, tetap saya ikut aturan serta prosedur.
Sehubungan dengan adanya ucapan yang menyebut anggota DPRD ditolak tim wartawan mengkonfirmasi Astayudin Dari Partai Gerindra selaku wakil ketua DPRD Kabupaten Tangerang mengatakan, Kita adalah pelayan masyarakat jadi berbuat baiklah terhadap semua masyarakat apalagi dunia pendidikan tempat mencetak penerus bangsa ini yang berkualitas,apa yang diucapkan kepala sekolah di depan teman wartawan dan LSM menunjukkan betapa nol besar pemikiran kepala sekolah tersebut, tandasnya.
Sehubungan dengan adanya statemen kepala SMAN 1 Kabupaten Tangerang kembali tim wartawan mendatangi Makmur Napitupulu selaku bidang Litbang DPP GWI dikediaman mengatakan, apa yang diucapkan kepala telah mencoreng nama kepala sekolah terlebih Dinas Pendidikan Provinsi Banten.
Ditambahkannya, dengan kejadian tersebut sudah selayaknya Gubernur Banten Wahidin Halim secepat nya mencopot jabatan sebagai kepala sekolah,saya bingung bila melihat jam terbang kepala sekolah serta gelar yang dipunya bila dibandingkan dengan kepala sekolah sebelumnya, beliau belum layak memimpin di SMAN 1 Kabupaten Tangerang yang dari Banten masih satu dengan Jawa Barat cukup banyak mencetak orang penting di negeri Indonesia, jangan sampai masyarakat Balaraja tidak ingin mendaftarkan anak nya di SMAN 1 Kabupaten Tangerang bila masih ibu Tanjung kepala sekolah disana, katanya.
Tim media ini mengkonfirmasi orang tua murid yang berinisial D mengatakan waktu itu saya didampingi pak Makmur Napitupulu menemui kepala namun tidak ketemu, melainkan di temui oleh panitia PPDB.
Seharusnya anak bapak diterima secara otomatis karena bapak seorang TNI dengan mengurus perpindahan tugas, orang tersebut berkata maaf pak disini tidak ada laut saya seorang Marinir ngurus perpindahan tugas ungkap beliau, namun tanpa disengaja ketua panitia berkata selama ini jika memang ada kekosongan kepala sekolah selalu ingin berjuang demi anak bangsa, dengan ucapan dari panitia tersebut saya memahami sehingga anak saya jadi korban, saya tinggal di Balaraja sudah sepantasnya saya mendaftarkan Buat anaknya di Balaraja katanya, tertunduk lesu memikirkan putri tunggal nya yang selalu murung.(Batu/Tim).