Kabupaten Bogor | mediasinarpagigroup.com – Pemerintahan Kecamatan Jonggol bersama 14 Pemerintahan Desa Se-Kecamatan Jonggol lakukan kegiatan Rembuk Stunting mulai 23 Juli 2023 sampai 31 Juli 2023 sebagai wujud komitmen bersama dan sinergitas untuk Kabupaten Bogor bebas Stunting.
Adapun ke-14 Pemerintahan Desa Se-Kecamatan Jonggol yang melakukan kegiatan Rembuk Stunting bersama Muspika Kecamatan Jonggol yaitu; Pemerintahan Desa Sukajaya, Sukanegara, Cibodas, Singasari, Sukasirna, Singajaya, Balekambang, Bandungan, Sirnagalih, Pemdes Jonggol, Sukamaju, Sukamanah, Weninggalih dan Sukagalih.
Acara kegiatan Rembuk Stunting dihadiri langsung Camat Jonggol, Andri Rahman, S. STP, M.Si., Para Kepala Desa Se-Kecamatan Jonggol, Kader KPM, RT RW, Tokoh Masyarakat, Kepala Puskesamas, PLKB, Ketua TP PKK, Bidan Desa, PPJ Kecamatan, PKH Kecamatan, PKH Desa, Karangtaruna, LPM, BPD, BKN dan unsur elemen masyarakat lain nya.
Kegiatan Rembuk Stunting tersebut melakukan pembahasan dan juga usulan-usulan program kegiatan intervensi gizi spesifik yang disusun dari RDS dan MAD, pembahasan penyepakatan prioritas usulan program intervensi gizi spesifik sehingga hasil rembuk dituangkan dalam berita acara dan adanya kesepakatan berbagai keputusan seperti pemberian makanan tambahan(PMT) balita, pemberian vitamin untuk balita, suplement bagi ibu hamil KEK dan menyusui, pemberian protein/telur bagi ibu hamil, pemberian vitamin-vitamin penambah darah bagi dematri, pembangunan sarana dan prasarana posyandu, pembinaan kader posyandu dan TPK dan juga pelatihan parenting, revitalisasi penyegaran peran NEKER (Nenek Keren), bekerjasama dan sinergi antar unit terkait untuk melakukan sosialisasi atau penyuluhan dan pencegahan stunting.
Pada setiap acara kegiatan, Camat Jonggol, Andri Rahma, S.STP.,M.Si., menyatakan bahwa rembuk stunting ini sangat penting bagi usaha pengentasan stunting dan merupakan tanggung jawab bersama termasuk kader, Posyandu, RT, RW, tokoh tokoh masyarakat serta elemen-elemen masyarakat lain nya, sehingga dengan adanya kegiatan rembuk stunting masyarakat tahu bagaimana cara pencegahan dan bagaimana masyarakat bisa sehat dalam kehidupan sehari hari nya. Rembuk stunting dilakukan dengan terus memperkuat komitmen dan sinergi untuk mewujudkan Kecamatan Jonggol Bebas Stunting salah satunya dilakukan melalui kegiatan Rembuk Stunting bersama jajaran Pemerintahan Desa Se-Kecamatan Jonggol, Bogor dan seluruh Perangkat dan elemen masyarakat lain nya di lingkup Kecamatan Jonggol, rembuk stunting adalah sarana untuk memperkuat sinergitas dalam mencegah dan menangani stunting yang terintegrasi dan berkelanjutan.
Sebagai informasi bahwa penanganan dan penajaman sasaran stunting, Pemkab Bogor telah menetapkan lokus fokus intervensi stunting tahun 2023 di puluhan desa dan kelurahan yang tersebar di beberapa kecamatan, tidak hanya itu, percepatan penurunan angka stunting juga dilakukan melalui keikutsertaan Pemkab Bogor dalam inovasi pendanaan pembangunan melalui bantuan keuangan kompetitif yang digelar Pemerintah Provinsi Jawa Barat, saat ini penilaian tahap II dan jika berhasil, diharapkan ini dapat menjadi peluang terwujudnya Percepatan Bogor Bebas Stunting (GoBest).
Untuk diketahui, Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, dengan upaya tersebut, Pemkab Bogor pun berhasil menurunkan angka stunting tahun 2022 ke angka 4,78 persen dari tahun 2021 sebesar 9,98 persen, dengan target RPJMD 2019-2024 Kabupaten Bogor bisa berhasil mewujudkan zero stunting. Rembuk Stunting ini dilaksanakan untuk memastikan sinergi lintas sektor dan integrasi pelaksanaan intervensi stunting antara perangkat daerah penanggung jawab pelayanan, dengan sektor/lembaga non-pemerintah, masyarakat, juga pemerintah desa sebagai garda terdepan berhubungan erat dan langsung dengan masyarakat di lokasi fokus.
Penyelenggaraan rembuk stunting di tingkat desa dengan harapan seluruh stakeholder dalam rembuk stunting dapat menjalankan komitmen untuk bersinergi demi terwujudnya Bogor Bebas Stunting dan tercapainya Karsa Bogor Sehat sebab penanganan stunting di Kabupaten Bogor dikerjakan secara kolaborasi bersama 12 perangkat daerah (SKPD), mulai dari BPKAD, DPUPR, Dinkes, Distanhorbun, Diskanak, DKP, Dinsos dan lainnya serta berbagai kegiatan telah dilakukan secara sinergi seperti pemeriksaan anemia pada remaja putri dan ibu hamil serta pengadaan alat Ukur Antropometri Kit, Pemberdayaan Masyarakat Miskin Berbasis Komunitas Menuju Mandiri, Pengembangan Spam Regional Antar Desa Dan Pembangunan Tangki Septik Individual, serta Program Ketahanan Pangan Bagi Masyarakat. (Marlon,S.E.)