Banyumas | mediasinarpagigroup.com – Prevalensi stunting di Kabupaten Banyumas menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Kabupaten Banyumas turun dari 21,6 persen di tahun 2021 ke angka 16,6 persen pada tahun 2022. Meski demikian, untuk mencapai target nasional penurunan angka stunting menjadi 14 persen tetap dibutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Banyumas menggandeng Tanoto Foundation, organisasi filantropi independen untuk membantu penganan stunting.
Program percepatan penurunan stunting dilakukan di antaranya melalui peningkatan kualitas pengasuhan anak usia dini. Intervensi ini dijalankan dengan mendirikan pusat layanan pengasuhan untuk stimulasi dan pembelajaran dini bagi anak usia 0-3 tahun yang disebut Rumah Anak SIGAP.
Bupati Banyumas, Achmad Husein, dalam sambutan peresmian Rumah Anak SIGAP yang digelar pada Kamis, 10 Agustus 2023 di Desa Sokawera, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas mengatakan Pemerintah Kabupaten Banyumas menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas terwujudnya Rumah Anak SIGAP Desa Sokawera, khususnya Tanoto Foundation, yang turut serta berkontribusi dalam menggagas dan mewujudkan kerja sama, terkait program-program yang mendukung upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Banyumas. Menurutnya kasus stunting tidak selalu dilatarbelakangi oleh kemampuan ekonomi yang rendah saja, bisa jadi anak tersebut mengalami stunting karena orang tuanya kurang memperhatikan asupan gizi dan pola pengasuhan terkait tumbuh kembang.
Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyumas menyambut baik upaya Tanoto Foundation dalam mewujudkan kualitas pengasuhan anak usia dini melalui Rumah Anak SIGAP.
“Pesan saya, tolong pak Kepala Desa, pak Camat apa yang sudah dibangun oleh Tanoto Foundation ini dijaga dengan baik, ditingkatkan dan dikembangkan, ajak semua kader dan warga untuk turut serta aktif di Rumah Anak SIGAP supaya angka stunting di Desa Sokawera bisa nol,” ujar Bupati.
Sementara itu, Head of Early Childhood Education and Development (ECED) Tanoto Foundation, Eddy Henry, menyampaikan bahwa upaya pencegahan stunting dapat dilakukan dari keluarga melalui perbaikan pola makan, pola hidup bersih dan sehat, serta pola asuh.
“Melalui program Rumah Anak SIGAP, kita berharap orang tua mendapatkan edukasi dan informasi seputar pengasuhan sehingga khususnya usia 0-3 tahun, bahkan sejak dari dalam kandungan. Masa-masa ini merupakan usia krusial di mana anak perlu mendapatkan gizi dan stimulasi yang cukup sehingga tumbuh kembangnya dapat optimal dan tidak menjadi stunting,” jelas Eddy.
Rumah Anak SIGAP adalah bagian dari program Siapkan Generasi Anak Berprestasi (SIGAP), yang merupakan bentuk kemitraan antara Tanoto Foundation dengan pemerintah daerah, dan melibatkan masyarakat. Rumah Anak SIGAP didirikan dengan mengembangkan model layanan yang bertujuan untuk membekali keluarga agar mampu memberikan pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang optimal anak usia 0-3 tahun secara menyeluruh (holistik), serta terintegrasi dengan layanan kebutuhan esensial anak lainnya.
Ragam layanan yang tersedia di Rumah Anak SIGAP ditujukan untuk memastikan anak-anak usia 0-3 tahun berkembang sesuai dengan usia mereka, dengan meningkatkan keterampilan orang tua/pengasuh dalam praktik pengasuhan yang berbasis pemenuhan hak anak. Layanan tersebut meliputi kegiatan kelompok pengasuhan tematik, kegiatan stimulasi dengan bermain, pendampingan individual (orang tua dan anak), kunjungan rumah, dan beragam kegiatan pendukung lainnya.
Terdapat total empat Rumah Anak SIGAP yang menjadi kolaborasi Tanoto Foundation bersama Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah yaitu di Kota Semarang, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Tegal. (Widoyo)