Banyumas | mediasinarpagigroup.com – Bupati Banyumas Ir Achmad Husein membuka Banyumas Kenthongan Night Parade didampingi Program Manager Smart Green ASEAN Cities UNCDF Chencho G Dorjee pada Kamis (14/9) di Alun-Alun Purwokerto.Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menghibur masyarakat Banyumas juga sebagai ajang pengenalan budaya lokal Banyumas kepada 8 negara delegasi (SGAC) Programme’s 2nd City Windows Series.
Bupati Banyumas dalam sambutannya menjelaskan sejatinya Festival Kentongan akan digelar pada Agustus 2023 lalu namun karena padatnya acara pada Agustus, Festival Kenthongan diputuskan untuk digeser pada September sekaligus sebagai ajang promosi untuk negara lain.
“Hari ini hadir perwakilan setidaknya 15 kota di ASEAN dan 60 personil dari luar Indonesia,” tuturnya.
Pada kesempatan itu pula, ia berpamitan kepada masyarakat Banyumas, pasalnya 24 September mendatang jabatan yang diemban sebagai bupati akan usai.
“Saya bersama istri dan Wakil Bupati Pak Sadewo, nanti tanggal 24 September kami pamiy. Setelah itu saya dan Pak Sadewo sudah tidak menjabat lagi. Jadi kami meminta maaf jika ada salah,” ucapnya disambut dengan tepuk tangan dari ribuan masyarakat yang turut hadir menyaksikan.
Salah satu delegasi dari Thailand Utara Nichpada mengaku sangat terkesan dengan pertunjukan yang ditampilkan, mulai dari suguhan musik, lampu hingga tariannya.
“Ini adalah pengalaman pertama saya dan saya sangat terkesan dengan anak muda yang mampu mengekspresikan budaya mereka,” tuturnya dengan bahasa Inggris.
Ia juga menuturkan bahwa kesempatan menonton budaya lokal seperti ini akan menjadi pengalaman yang berkesan dan akan membuat ia akan selalu teringat dengan Indonesia, khususnya Banyumas.
Adapun Banyumas Kentongan Night Parade digelar dengan rute dari Alun-alun Purwokerto hingga perempatan Srimaya dengan.
11 regu terbaik tampil yakni Garuda Mas dan Putra Pasopati dari Kecamatan Rawalo, Sari Kedeling Laras (Sumbang), Lappot (Purwokerto Selatan), Bala Putra (Purwokerto Timur), Sadawira Laras (Kalibagor), Satria Kamandaka (Baturraden), Gema Laras (Ajibarang), Laras Bhirawa (Purwokerto Timur), Bambu Laras (Patikraja) serta Elang Prabuana (Sokaraja). (WIdoyo)