JAKARTA UTARA, mediasinarpagigroup.com – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas di Jakarta Utara tak hanya digelar bagi satuan pendidikan tingkat sekolah dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat saja, melainkan juga pada tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK).
Penerapan protokol kesehatan diperketat guna mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Kepala Sekolah PAUD Kinderland, Stephani Unandar mengucap syukur atas kembalinya PTM Terbatas sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nomor 883 Tahun 2021 Tentang Penetapan Satuan Pendidikan yang Melaksanakan PTM Terbatas Pembelajaran Campuran Tahap I Pada Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Sesuai SK tersebut, PTM Terbatas di sekolah yang dipimpinnya baru diberlakukan bagi siswa tingkat TK dengan penerapan prokes yang ketat.
“Puji syukur PTM Terbatas hari ini berjalan lancar. Tadi kami mulai sekitar pukul 08.30 WIB sampai dengan 09.30 WIB dengan jumlah siswa yang hadir tiga orang,” kata Stephani saat dikonfirmasi, Senin (30/8).
Dipastikannya, PTM Terbatas ini hanya digelar satu hari dalam sepekan. Selebihnya, pembelajaran masih digelar secara dalam jaringan (daring) melalui aplikasi zoom meeting.
Saat datang ke sekolah, setiap siswa wajib menggunakan masker dan mika pelindung wajah (face shield). Bahkan setiap siswa wajib menyediakan sepasang sepatu khusus saat berada di dalam lingkungan sekolah.
“Prokes itu juga berlaku untuk seluruh tenaga pengajar. Orang tua pendamping masih kami perbolehkan selama dua pekan ke depan karena agar siswa terbiasa ke depannya,” jelasnya.
Di konfirmasi terpisah, Kepala Sekolah TK Kemala Bhayangkari 24, Baqiyatus Sholiha memastikan arena bermain tetap ditutup selama PTM Terbatas ini. Media belajar bagi masing-masing siswa pun telah disediakan guna menghindari kontak fisik diantara mereka.
Untuk hari ini, PTM Terbatas digelar bagi tingkat TK A dengan jumlah kehadiran lima siswa. Selang dua hari berikutnya, PTM Terbatas digelar bagi tingkat TK B dengan pembagian dua kelas yang masing-masing kelas diisi enam siswa.
“Jadi jadwalnya setiap tingkat hanya sekali dalam seminggu. PTM Terbatas ini kami juga berkolaborasi dengan Satgas (Satuan Tugas) Penanggulangan Covid-19 di wilayah untuk bersama-sama mengontrol prokes. Kita sudah sediakan delapan titik wastafel dan setiap kelas diisi lima puluh persen dari kapasitas siswa. Siswa dan tenaga pengajar wajib menggunakan masker dan face shield,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, PTM Terbatas di Jakarta Utara digelar pada 65 sekolah baik negeri maupun swasta. Setiap sekolah yang menjalani PTM Terbatas sudah melalui proses penilaian evaluasi (assesment) yang berisi sertifikasi pembelajaran campuran (blended learning) tenaga pengajar, kelengkapan sarana dan prasarana, hingga pernyataan izin dari setiap orang tua siswa.(Rbn)