Kota Padang | mediasinarpagigroup.com – Sungguh ironis proyek anggaran yang begitu besar yaitu Rp. 2.301.332.049.43,- untuk penggantian jembatan malah dibuat seperti asal asalan.
Proyek yang dimulai dari 10 Mei 2023 dengan tenggat waktu 120 hari kalender masih jauh dalam masa siap nya.
Begitulah yang terjadi proyek anggaran dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Pemerintah Kota Padang, sungguh sangat tidak masuk akal.dana yang begitu besar malah disalah gunakan.yang seharusnya dana yang dikeluarkan bisa membuat proyek jembatan yang bagus dan bertahan lama tapi malah berbanding terbalik dengan kenyataan, hal tersebut diatakan oleh bebrap Tokoh Masyarakat saat ditemui di sekitar lokasi proyek.
Ditambahkan Tokoh, entah pengawasan yang lemah atau emang sudah kebiaasan dari kontraktor yang senang melakukan untuk mendapatkan laba proyek yang besar.
Proyek penggantian jembatan di lokasi Parak Karakah yang anggaran dari Dinas PUPR Kota Padang tersebut begitu ironis, waktu team awak media mendatangi lokasi proyek dan disertai oleh team BSKN RI melihat begitu terkejut sebab BESI beton yang di pergunakan untuk jembatan malah di pergunakan BESI BETON BEKAS, padahal jembatan tersebut di pergunakan untuk jalan Kabupaten/Kota, apa yang terjadi dengan proyek ini.yang seharusnya jembatan tersebut bisa bertahan lama ( 10 – 15 tahun ) tapi kalau besi bekas yang di pergunakan mungkin cuma beberpa tahun saja, waktu team media dan BSKN RI konfirmasi tidak ada seorang pun dilokasi tersebut yang bisa untuk memberkan keterangan.
Proyek dilakukan oleh PT. BIMA ARJUNA PRAKASA selaku pemenang proyek sungguh sangat ironis.
Diduga semua besi proyek penggantian jembatan besi bekas yang di pergunakan.tidak ada yang mengawasi dari pihak PUPR Kota Padang, karena tidak ada yang bertanggung jawab dan diminta keterangan di lokasi tersebut,
Team media bserta BSKN RI beranjak ke lokasi kantor dari PT.BIMA ARJUNA PRAKASA di daerah Pauh, sampai dilokasi kantor PT.BIMA ARJUNA PRAKASA team kembali terkejut kantor yang semestinya punya merek dan punya karyawan malah team menemui cuma rumah bertingkat yang lantai dua dari rumah di isi oleh anak kos, rasa penasaran team belum habis untuk memastikan benar ini kantor PT. BIMA ARJUNA PRAKASA team menanyakan rumah yang berhadapan dengan lokasi kantor, yang tidak mau disebutkan identitasnya anggap aja pak TONI,team menanyakan benar ini kantor dari PT. BIMA ARJUNA PRAKASA pak Toni menjawab nya ini benar kantor dari PT. BIMA ARJUNA PRAKASA tapi selama penglihatan pak Toni belum pernah sekalipun di pasang plang merek kantor dan tidak pernah ada aktivitas layak nya sebuah kantor.
Entah apa yang terjadi apakah proyek ini proyek asal asalan yang dikerjakan oleh perusahaan asal asalan juga, karena tidak mendapatkan hasil team kembali pulang karena hari sudah menjelang Magrib, ke esokan harinya team meminta konfirmasi melalui pesan whatsapp dari Kepala Dinas PUPR Kota Padang Ir.TRI HADIYANTO dan Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani, sampai berita ini diterbitkan baik itu Kadis PUPR maupun Ketua DPRD tidak ada yang membalas pesan dari pesan whatsapp.
Dengan kejadian seperti ini publik bisa menilai begitu sangat dirugikan nya masyarakat yang dengan susah susah untuk membayar pajak dengan adanya pembangunan jembatan sangat membantu sekali sekali untuk meningkatkan perekonomian malah dengan permainan oknum kontraktor yang kotor yang semestinya jembatan penghubung bisa dipergunakan dengan masa yang lama ini malah entah berapa tahun kekuatan dari jembatan yang mempergunakan besi beton bekas.hanya untuk memperkaya diri dari kontaktor.(Jumadil/Tim)