Banyumas | mediasinarpagigroup.com – Penjabat Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro meninjau proses pengelolaan sampah di TPST Kedungrandu dan TPA BLE Kalibagor. Hal tersebut dilakukan untuk melihat dari dekat proses pengelolaan sampah sebagai bahan kebijakan selanjutnya.
Usai dilantik oleh Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana hari Minggu lalu, dan dilanjutkan Serah Terima Jabatan hari Senin, Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro, langsung tancap gas. Ia mengajak kepada birokrasi di Banyumas, untuk berlari kencang, seperti halnya saat bersama Bupati-Wakil Bupati Husein-Sadewo.
Ia meminta, para Apatatur Sipil Negara, untuk mengoptimalkan sumber daya yang ada dan ASN diminta untuk menjaga integritas.
Gerak cepat Pj Bupati ini terlihat setelah sertijab langsung mengundang kepala OPD untuk rapat koordinasi, dilanjutkan hari kedua bersilaturahmi dengan beberapa anggota Forkompimda, hari ketiga Rabu (27/9) melakukan kunjungan ke OPD BPBD, dan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Kedungrandu dan TPA TBLE Kalibagor.
Hal tersebut dilakukan untuk mengenali permasalahan, sehingga tahu solusinya, time-line jelas, siapa bertanggungjawab kepada siapa dan bagaimana prosedurnya.
Kepala Pelaksana BPBD bersama Tim menerima PJ Bupati, dan menjelaskan SDM dan prasarana yang dimiliki oleh BPBD dalam menangani bencana di Kabupaten Banyumas. Pj Bupati Hanung melakukan tinjauan mulai dari ruang kantor, gudang hingga kendaraan operasional.
Sementara saat berkunjung ke TPST Kedungrandu dan TPA BLE Kalibagor Pj Bupati Hanung didampingi Assisten Perekonomian dan Pembangunan, Junaidi dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Widodo Sugiri.
Ia mengaku berkesan, atas inovasi yang dilakukan Achmad Husein dalam penanganan masalah sampah. Dimana Tahun 2018, tiap hari ada 150 truk sampah yang harus dibawa ke TPA. Namun sekarang sudah berubah drastis, tinggal 15 truk per harinya.
Bahkah pada awalnya sempat dibully tiap hari, bahkan sampai di demo warga memblokir jalan. Dengan serangkaian rekayasa dilakukan mulai peningkatan pengolahan sampah organik, pengurangan plastik, pemilahan sampah dengan mesin dan pendekatan ke warga, hasilnya berdampak positif, valume sampah terus berkurang. (Widoyo)