Kabupaten Serang | mediasinarpagigroup.com – SMAN 1 Bojonegara Kabupaten Serang Provinsi Banten tahun 2022 Kepsek dijabat oleh Sri Mulyawati adapun jumlah Siswa/I nya yaitu 964, dana BOSP diterima pada tahap 1 Rp 368.100.000.- dalam laopran ke Pemerintah Pusat Cq Kemendukbudristekdikti RI katanya digunakan sebahagian untuk Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 52.996.400, tahap 2 Rp 490.800.000, dignakan untuk pengembangan perpustakaan Rp 52.500.000,- lalu untuk Pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 132.574.200,- tahap 3 Rp. Rp 368.100.000,- diugakan unutk pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 186.060.400,-, hal tersebut dikatakan oleh Johanes Barus, SH.,MH Advokat / Pengacar pada PBH – Sinar Pagi di Jakarta, Sabtu (2/12) dikantornya.
Ditambahkan Barus, tahun 2023 SMAN 1 Bojonegara Jumlah Siswa/I 895 maka adapun dana BOSP diterima oleh pihak sekolah pada tahap 1 yaitu Rp Rp 671.250.000,- dalam laporan pihak sekolah digunakan unutk pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 108.695.000,- llu untuk pengembangan perpustakaan Rp 110.300.000,- tahap ke 2 yaitu Rp 671.250.000,- dalam laporan katanya digunakan untuk pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah Rp 199.408.000,-
Bahwa dari tahun 2022 sd 2023 adapun dana BOSP digunakan pihak sekolah untuk pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah yaitu Rp. 600 Jt Lebih namun apakah benar laporan tersebut dengan fakta pekerjaan fisiknya dilapangan ?
Berdasarkan hasil investigasi lembaga Kami bahwa dalam pelksanaan atau raeliasi pengunaan dana tersebut diduga bermasalah dari dugaan mark up pembelian barnag – barang yang digunakan unutk pemeliharaan tersebut, hal ini masih sebut dugaan sebab alat bukti yang Kami miliki belum cukup untuk syarat membuat LAPDU ke Penegak Hukum, namun Kami tidak tinggal diam sebab sepertinya Tim BOSP Sekolah tidak terlibat secara yuridis padahal sesuai Jukni BOSP bahwa setiap penggunaan dana tersebut harus ada berita acara Tim BOSP sekolah dan dilampirkan bukti – bukti pembelian barang di SIPLah serta poto – potonya, nah pada kontek poembelian barang diduga ada mark up, tegas Barus.
Wartawan media ini berusaha konfirmasi ke sekolah tersebut, namun sudah 3 kali kesekolah tersebut tidak bisa ketemu dengan Kepsek nya, kata Guru yang ada pada saat ini Ibu Kepsek lagi ada tugas luar.(H.Madali/Red)