Malang | mediasinarpagigroup.com – Industri rokok memberikan sumbangan terhadap pemasukan negara yang sangat besar yang pada 2023 ditargetkan mencapai Rp232,5 triliun, dan setiap tahunnya target pemasukan dari cukai hasil tembakau (CHT) selalu naik.
Ketua Forum Masyarakat Industri Rokok Indonesia (FORMASI) Heri Susianto, mengatakan dengan besarnya sumbangsih industri hasil tembakau (IHT), hendaknya pemerintah dapat bekerjasama yang saling menguntungkan dengan para pengusaha rokok.
“Sebagai contoh diwilayah Jawa Timur menjadi provinsi penghasil tembakau terbesar di tanah air mencapai 110.800 ton. Ini sejalan dengan luas area perkebunan tembakau yang mencapai 101.800 hektare (ha), selain itu di Jatim juga banyak terdapat pabrik rokok baik berskala besar ataupun padat modal serta yang berskala kecil atau padat karya. Dari situ dapat kita lihat bahwa sangat banyak masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada sektor industri rokok, dan hal ini harus dijadikan acuan agar pemerintah seharusnya melindungi eksistensi industri rokok terutama yang berkonsep padat karya karena disitu banyak karyawan,” ungkap Heri Susianto.
“Kedepan kami mohon agar pemerintah lebih bijak dalam membuat regulasi karena program simplifikasi dan kenaikan cukai selama ini telah terbukti memberatkan pelaku usaha dan berdampak pada tutupnya beberapa pabrik rokok. Hal ini kan malah menimbulkan masalah sosial baru pada karyawan yang kena PHK,” tambah Heri.
Pada masa kampanye pemilu saat ini kami secara organisasi juga telah mengambil sikap untuk netral baik pemilu legislatif maupun pilpres dan menyerahkan pilihan kepada masing-masing anggota maupun karyawan, karena kebersamaan, kekeluargaan dan kondusifitas yang paling kami utamakan.
“Kami juga akan mendukung pelaksanaan pemilu berjalan damai, layaknya pesta demokrasi sehingga terpilih pemimpin nasional yang benar-benar diharapkan dan mampu menjawab berbagai tantangan dimasa mendatang,” pungkas Heri Susianto. (Sutarman)