Jakarta Utara | mediasinarpagigroup.com – Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim menghadiri perayaan Imlek 2575 Kongzili di RW 20 Perumahan Griya Lestari, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (18/2). Perayaan Imlek dimaknai sebagai simbol pembauran di Jakarta Utara.
“Jakarta Utara adalah miniatur Indonesia. Semua suku dan etnis Tionghoa, Arab, dan India semua ada di Jakarta Utara. Semuanya kompak dan Perayaan Imlek menjadi simbol jembatan pembauran,” kata Ali Maulana Hakim saat ditemui di RW 20 Perumahan Griya Lestari, Kelurahan Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (18/2).
Pembauran tersebut, diyakininya sebagai suatu persaudaraan yang kuat sebagai bangsa Indonesia. Untuk itu, Ali berpesan untuk senantiasa menjaga kerukunan sehingga tidak mudah dipecah-belah.
“Persaudaraan menjadi kewajiban sebagai sebuah bangsa. Persaudaraan yang kuat dan kokoh, saling menjaga kerukunan umat beragama, menghindari hoax, sehingga kita bisa dewasa untuk jangan mau kita dipecah-belah,” pesannya.
Senada dengannya, Tokoh Etnis Tionghoa Jakarta Utara, Andreas mengucap syukur atas perayaan Imlek 2575 Kongzili yang aman dan damai di Jakarta Utara.
“Terima kasih semua bisa berjalan dengan lancar dan damai,” tutup Andreas.
Diketahui, acara ini turut dihadiri Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Muhammad Andri, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kota Administrasi Jakarta Utara, Agung Tjahjo Kuntadi, Camat Tanjung Priok, Ade Himawan, Plt Lurah Sunter Agung, Eka Persilian Yeluma, dan Ketua RW 020 Kelurahan Sunter Agung, Jaya Hartanto.
Begitu pula adanya kehadiran perwakilan TNI-Polri di tengah-tengah kecerian warga merayakan Imlek tersebut. (Rbn)