Banyumas | mediasinarpagigroup.com – Sebanyak 27 Kecamatan se-Kabupaten Banyumas mendeklarasikan Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana (Gerakan Kencana) di Pendopo Si Panji Purwokerto, Senin 26 Februari 2024. Deklarasi yang dilakukan BPBD Banyumas bersama Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan, Kemendagri RI tersebut dipimpin Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro sebagai upaya untuk meningkatkan peran Kecamatan dalam penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Banyumas.
Analis Kebijakan Ahli Muda, Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan, Kemendagri RI, Beni Sumitra, mengatakan, Gerakan Kecamatan Tangguh Bencana adalah inisiatif gerakan untuk memperkuat upaya penanggulangan bencana di daerah melalui dukungan kecamatan sesuai dengan peran dan kewenangan yang dimiliki Camat pada penerapan SPM sub urusan Bencana dan pengkoordinasian upaya-upaya penanggulangan bencana setingkat desa atau kelurahan di wilayahnya.
“Deklarasi ini merupakan bukti keseriusan Pemkab Banyumas terhadap intensitas peningkatan kewaspadaan bencana di wilayahnya. Bahkan Deklarasi ini pertama kali dilakukan di Jawa Tengah,” jelasnya.
Sementara penjabat (Pj) Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro mengatakan pihaknya akan menyiapkan skenario tentang banyak hal seiring dengan dijadikannya Banyumas sebagai kabupaten pertama di Jateng yang mendeklarasikan program Kencana.
“Kalau sudah terbentuk, maka masing-masing kecamatan akan melakukan identifikasi, apa potensi bencana terbesar di wilayahnya. Kalau sudah, susun rencana kontinjensi, semacam skenario kalau terjadi bencana,” katanya.
Menurutnya, rencana kontinjensi juga disiapkan terhadap wilayah yang memiliki potensi bencana banjir khususnya Kecamatan Kemranjen, Sumpiuh, dan Tambak.
Setelah semua itu dilakukan, harus disusun perencanaan yang mencakup proses evakuasi, jalur evakuasi, lokasi pengungsian, dan sebagainya termasuk skenario jika kejadian bencana itu berlarut-larut harus disiapkan dapur umum beserta logistiknya.
“Akan tetapi sebelum rencana operasi itu disusun, harus ada simulasi penanganan darurat bencana untuk menunjukkan kesiapan masyarakat dan aparatur pemerintah dalam menghadapi bencana,” lanjutnya.
Terkait dengan hal itu, Pj Bupati meminta seluruh camat untuk segera menyusun rencana kontinjensi dan rencana operasi serta menggelar simulasi pada bulan Maret.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Banyumas Budhi Nugroho mengatakan dengan pembentukan Kencana ini, akan memastikan pelayanan kepada masyarakat lebih cepat dan lebih baik terutama saat sauatu wilayah terjadi bencana alam.
Dengan adanya Deklarasi Kencana ini, juga akan lebih memudahkan pihaknya melakukan kordinasi dan penanganan jika terjadi bencana. Meski selama ini Camat yang ada di Banyumas, sudah melakukan penanganan kebencanaan.
“Penanganan kebencanana ini dilakukan oleh semua lembaga, nah ini Kencana ini diterbitkan aturannya oleh Kemendagri. Dengan sejumlah parameter, sehingga jika terjadi bencana maka dapat dilakukan penanganan secara baik, dengan berbagai macama ukuran atau parameter,” kata Budhi.
Banyumas menjadi salah satu wilayah di Jawa Tengah, yang rawan bencana banjir, tanah, longsor, angin putting beliung serta bencana gunung meletus. (Widoyo)