Kabupaten Bekasi | mediasinarpagigroup.com – Wakil Ketua I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi Mohamad Nuh meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi memperhatikan fasilitas pendidikan yang alami kerusakan.
Baik itu bangunan sekolah maupun sarana pendukungannya seperti mebeler bangku dan meja.
“Hal utama ini ialah bangunan yang rusak sepert SD, SMP harus dibuat nyaman,” kata Nuh beberapa waktu lalu.
Dia juga menyebut tak ingin ada siswa belajar di lantai karena bangku dan mejanya rusak. Sehingga dirinya mengusulkan agar Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi memiliki banker mebeler atau furniture bangku dan meja belajar di sekolah.
“Jangan sampai ada lagi anak-anak belajar lesehan tidak tersedia bangku. Jadi menurut saya ada semacam gudang atau bank bangku dan meja anak sekolah,” ungkapnya.
Sehingga, lanjut Nuh, ketika ada bangku dan meja rusak langsung bisa dikirim dan diganti yang baru.
“Jadi ada banker persediaan bangku dan meja yang ready. Ketika ada kerusakan bisa langsung dikirim dan dapat diakses oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi,” ucapnya.
Pembangunan infrastruktur
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi meminta anggaran 2024 memperhatikan infrastruktur di wilayah Kecamatan Muara Gembong.
Pembangunan infrastruktur jangan lebih banyak di daerah perkotaan saja. Tetapi perhatikan juga daerah pesisir Kabupaten Bekasi.
“Hal penting jalan-jalan kabupaten dilayani dengan baik contohnya jalan menuju Muara Gembong karena sebenarnya daerah produktif penghasil udang, bandeng dan ikan-ikan lain,” ucap Nuh.
Dia melanjutkan, adanya perhatian infrastruktur diharapkan mempermudah akses jalan dan pertumbuhan ekonomi.
Apalagi dengan dibangunnya jalan pintas baru untuk mempercepat akses menuju wilayah Muara Gembong.
“Diharapkan akses ke Muara Gembong dibangun dengan baik dan bisa dibentuk shortcut jalan pintas yang menyebabkan orang-orang Muara Gembong menjualnya ke Bekasi,” katanya.
Nuh juga meminta infrastruktur utama dibangun di 2024 yang bisa menunjang kehidupan nyaman di Kabupaten Bekasi. Seperti juga infrastruktur mengarah kepada lokasi TPA Burangkeng.
Jangan sampai akses truk sampah terhambat karena jalan rusak ataupun area jalan yang sempit.
“Jangan gara-gara jalan tidak nyaman rusak yang menyebabkan truk sampah yang bawa sampah rumah tangga ke Burangkeng jadi terhalang dan tentu saja ini menjadi bencana cukup serius di Kabupaten Bekasi karena sampah akan menumpuk dibanyak tempat,” jelasnya.(Adv/Rita)