Banyumas | mediasinarpagigroup.com – Sejumlah jurnalis yang tergabung dalam Komunitas Wartawan Banyumas Raya Online bersama sejumlah seniman di Banyumas, Jateng menggelar acara halal bihalal, Minggu (21/4/2024) di Purwokerto.
Agenda tersebut awalnya dibahas oleh Rahayu, salah seorang wartawan senior di Banyumas bersama Sutrisno untuk mengadakan silaturahmi antar jurnalis.
“Mengumpulkan wartawan untuk acara seperti ini sangat susah karena mereka sibuk di lapangan. Alhamdulillah hari ini kita dapat berkumpul bersama dalam acara halal bihalal ini,” kata Rahayu.
Banyumas Raya Online, sebut Rahayu, awalnya dibentuk olehnya dalam grup WhatsApp. “Grup ini kita buat untuk sharing apa saja tapi yang tidak spaneng dan tidak ada unsur SARA. Anggotanya juga tidak hanya wartawan saja, ada budayawan, advokat, politisi dan lintas profesi lainnya,” imbuhnya.
Yayu menyebut, wartawan adalah pilar ke-4 demokrasi setelah eksekutif, legislatif dan yudikatif. Para jurnalis ikut membangun bangsa dengan pemberitaan yang positif, edukatif, tidak hoax, tapi juga wajib mengkritik pemerintah.
Sedangkan menurut Herman, wartawan sebaiknya jangan sampai mengemis apalagi memeras. “Jangan sampai mengemis karena rejeki (uang) nanti akan datang dengan sendirinya, ” ujarnya.
Sementara itu salah satu tokoh yang hadir dalam acara tersebut, Prof. Dr. Ma’ruf Cahyono, S.H,M.H mengapresiasi acara para wartawan tersebut.
Mantan Setjen MPR yang baru purna pada Mei 2023 ini tidak asing dengan para jurnalis, terlebih dirinya pernah menjabat sebagai Karo Humas.
Pria berusia 53 tahun yang bakal maju dalam Pilkada Banyumas 2024 itu diketahui merupakan sosok bukan kaleng-kaleng. Hal itu terlihat dari rekam jejak karier, pengalaman hingga latar belakang pendidikan.
Sepak terjang dan pengalamannya dalam birokrasi sudah sangat lama, bahkan sudah berkiprah dalam skala nasional. Kariernya mulai dari bawah, dengan menjadi pegawai kantor kecamatan hingga menjadi sekjen MPR RI. Selama 32 tahun di jajaran birokrasi, maka networking serta jejaringnya sudah sangat luas.
Dengan pengalaman yang dimiliki, diyakini Ma’ruf akan mampu membuat kebijakan ataupun memutuskan hal-hal strategis yang berdampak luas pada masyarakat dengan tepat. Terlebih dengan latar belakang pendidikannya yang sekarang sudah menyandang status guru besar di Universitas Diponegoro (Undip).
“Selama ini belum ada Bupati Banyumas yang berasal dari kalangan profesor, jadi Pak Ma’ruf ini bukan kaleng-kaleng dan jika beliau nanti menjadi bupati, maka Pak Ma’ruf adalah Bupati Banyumas pertama yang menyandang gelar profesor,” ujar Sugito, wartawan Portal Indonesia Biro Banyumas
Di kalangan berbagai kalangan sendiri, Ma’ruf dikenal sebagai sosok yang supel dan terbuka, tidak membedakan latar belakang dalam bergaul. Saat ada alumni yang berkunjung ke kantornya, Ma’ruf juga menerima dengan tangan terbuka.
Sementara itu, menanggapi dukungan banyak elemen dan warga di Banyumas tersebut, Ma’ruf dengan gamblang menjelaskan tentang niatnya untuk maju dalam Pilkada Banyumas. Ia pun tak lupa meminta doa dan dukungan dari masyarakat.(Widoyo/Sut)