PANDEGLANG, mediasinarpagigroup.com – Kepala SMPN 2 Pagelaran – Pandeglang, CECEP NURDI,S.Pd , Kamis (30/9) mengatakan kepada awak media ini , kalau saat ini pihak sekolah sedang uji coba Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) dengan minimal 50% lalau tetap mengacu Prokes yang telah ditentukan oleh pemerintah.
Ditambahkan Kepsek, pada saat ini tidak ada kendala, justru jauh sebelum diberlakukan PTMT para guru dan staf sekolah telah divaksin semuanya , bahkan siswa/i juga telah di vaksin agar pembelajaran ini tidak terdampak covid 19.
Bahwa sebelum melaksanakan PTMT, dengan gencar – gencarnya pihak sekolah menyarankan kan agar sisw/i sesegera mungkin untuk di vaksin, adapun pihak sekolah memberikan formulir kepada siswa/i untuk persetujuan wali murid untuk melakukan vaksin, berkat kerja sama pihak sekolah, wali murid, Muspika dan Dinas Kesehatan maka program vaksinisai berjalan dengan baik dan cukup maksimal, tegas Kepsek.
Sementara aturan Prokes disekolah ini sangat ketat di jalankan, wajib melakukan cek suhu badan, cuci tangan, mengenakan masker dan mengatur jarak antara satu dengan yang lainya.
Saat ini benar walaupun ada pihak wali murid merasa khawatir akan pembelajaran tatap muka ini, namun pihak sekolah melaksanakan semaksimal mungkin dan mematuhi aturan yang di tentukan pemerintah.
Pihak sekolah dan wali murid juga berharap, agar pembelajaran tatap muka ini berjalan sukses hingga 100%, lalu berlanjut pembelajaran tatap muka kembali seperti sebelum adanya Covid -18 selanjutnya diharaokan Copid 19 secepatnya pulih di NKRI ini.
Adapun terkait pemeliharaan sekolah tetap berjalan dengan baik, dengan membenahi dan menata sekolah sebaik mungkin walaupun sistem KBM belum normal 100% namun wadah pembelajaran tetap ditata dengan baik dengan mengalokasikan dana BOS untuk kebutuhan sekolah dan berpedoman pada Permendikbut No .06 tahun 2021 tentang Juknis Pengunaan Dana BOS.
Sekolah ini juga tampak transparansi akan pengunaan anggaran dana BOS, pasalnya papan RKAS dan papan BOS terpajang dan terurai dengan baik dan sangat rinci, sehingga memudahkan publik untuk memantau, akan penggunaan dana BOS, dan media ini juga melihat kalau anggaran yang digunakan mengacu ke RKAS yang disusun dan di rencanakan pihak sekolah sebelum dana BOS dialokasin pemerintah kepada pihak sekolah, untuk di pergunakan akan kebutuhan sekolah.
Kasek juga menambahkan kalau sekolah ini sedang melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) degan peserta 45 orang dan 5 orang buat cadangan dari kelas VIII yang bertujuan kedepanya peningkatan mutu sekolah dan memang sudah sewajarnya kalau sekolah ini menuju tingkat kesempurnaan agar peningkatan prestasi tampak dimata publik dan lebih di percaya masyarakat, agar anak – anak mereka diperayakan dididik di sekolah ini.
Media ini juga sempat berbincang dengan beberapa siswa/i yang enggan namanya di sebutkan kalau disekolah ini bebas akan pungutan, sehingga orang tua kami juga tidak terasa terbebani akan biaya sekolah di tempat ini, namun harus disiplin untuk melaksanakn tata tertib dan harus patuh dengan aturan Prokes, terang mereka.
Kasek juga menyatakan kalau sekolah ini telah mempunyai gedung laboratorium namun sayangnya peralatan atau mobilernya belum ada sama sekali sehingga tidak berfungsi dengan semestinya.
Harapan pihak sekolah agar sekolah ini difasilitasi pemerintah peralatan dan mobiler laboratorium, ujar Kasek, tarkait ANBK yang dilaksanan untuk kedepanya, justru Kasek mengatakan kalau sekolah ini membutuhkan 15 leptop, sehingga pembelajran ANBK tidak butuh lagi numpang kesekolah lainya.(Rohim Abdilah)