mediasinarpagigroup.com , Jakarta – Universitas Islam Jakarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan UID, sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1951, dan didirikan sebagai upaya untuk memberikan kesempatan generasi penerus bangsa, untuk dapat mengikuti pendidikan tinggi, karena saat itu kesempatan untuk menjadi Sarjana maupun Magister sangat susah, untuk itu UIJ memberikan kemudahan-kemudahan, sehingga untuk biaya kuliah relative terjangkau dan murah, dan untuk melepas mahasiswa yang telah menyelesaikan tugas akademik, Sidang Terbuka Senat Universitas Islam Jakarta atau yang lebih dikenal dengan sebutan UID, pada Rabu 7 April 2021, menggelar Prosesi Wisuda.
Disela Wisuda tersebut, Rektor UID, Prof. Raihan menegaskan, bahwa Wisuda kali ini merupakan Wisuda ke 56, mesti UID didirikan tahun 1951, namun ada tahun yang tidak menggelar Wisuda, seperti tahun 2020 lalu, karena kita berada pada situasi Pandemi Covid 19, maka kita tidak bisa menyelenggarakan Wisuda, dan Bersyukur hari ini bisa digelar Wisuda, mesti harus dengan Daring dan Luring, dan tetap mengacu pada Protokol Kesehatan, dalam mencegah adanya Pandemi Covid 19. dimana para Wisudawan mengikuti prosesi Wisuda dari rumah masing-masing, dan peserta Wisuda tatap muka hanyalah Mahasiswa terbaik di program studi masing-masing.
Untuk Kuliah Tatap Muka, Universitas Islam Jakarta masih menunggu ketentuan dari Pemerintah, karena hingga hari ini baru tenaga Pendidikan saja yang sudah diberikan Vaksin, sementara untuk Mahasiswa belum menerima Vaksin, mesti perkuliahan tiap kelas hanya 36 Mahasiswa, namun kita belum bisa jamin mereka tidak berkerumun di luar kampus, untuk itu kita masih menyelenggarakan perkuliahan secara online atau Daring, tegasnya.
Peserta Wisuda hari ini berjumlah 521 Wisudawan, yang terdiri dari Wisudawan Program Sarjana (S1) sejumlah 361 orang, Program Magister (S2) 151 orang dan Program Doktor (S3) berjumlah 11 Wisudawan, Kami berharap para Wisudawan mampu mencermati perkembangan dan perubahan teknologi saat ini, bagaimana Wisudawan bisa kembali ke masyarakat dan mengabdikan diri pada Pemerintah, Bangsa dan Negara.
Kami berpesan Wisudawan untuk bisa turutserta memerangi Korupsi dan memberantas Narkoba di lingkungan kerja masing-masing, dan bagi mereka yang bekerja di dunia pendidikan turut membangun Akhlak Anak Didik, serta berkarya mengikuti perkembangan dunia pendidikan, Alumni dengan nilai-nilai moral serta mempertimbangkan Etika, Sosial dan Ilmu pengetahuan dan teknologi, berdasarkan pedoman Al Quran. Sehingga dengan dasar-dasar keagamaan, tidak akan menyimpang dari profesi dan etika, sehingga membawa manfaat yang lebih sejahtera dan bermartabat, ungkapnya.
Prof Raihan juga menegaskan, bahwa Universitas Islam Jakarta terus berupaya melakukan restrukturisasi Kurikulum sebagaimana yang di atur dalam Pembelajaran Kampus Merdeka – Merdeka Belajar, dalam upaya meningkatkan daya saing lulusan, serta dengan meningkatkan akreditasi nasional sesuai standar pelayanan dosen maupun mahasiswa, serta meningkatkan Tri Darma Perguruan Tinggi dengan peningkatan program Pengabdian Masyarakat. Dan Kerjasama dengan Perguruan Tinggi di dalam maupun luar negeri juga terus ditingkatkan.
Kehadiran para Wisudawan sebagai insan akademik dan intelektual sangat ditunggu masyarakat dalam pengabdiannya, untuk berpartisipasi menyelesaikan masalah-masalah kehidupan, dan solusi dibidang keilmuan di era digitalisasi ini, untuk itu Alumni hendaknya bisa mengikuti perkembangan teknologi, dan berperanlah dalam pembangunan dengan penuh rasa tanggungjawab, harapnya.(Red)