Pagar Alam | mediasinarpagigroup.com – SMP Negeri 1 Pagar Alam, Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan, tahun 2023 Kepala Sekolah nya yaitu Nasib Kasyanto, memiiki jumlah Siswa/I sekitar 880, lalu sekolah tersebut menerima dana BOS Reguler ada 2 tahap, untuk tahap 1 sekolah menerima tanggal 24 Maret 2023 Rp 484.000.000,– tahap 2 sekolah menerima tanggal 3 Agustus 2023 Rp 484.000.000,–
Bahwa sekolah yang menerima dana BOS wajib hukum nya melaporkan pengunaan nya ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, hal ini agar kementrian terkait mengetahui dikemanakan dana BOS tersebut dan public juga dapat mengawasinya.
Berdasarkan laporan Kepala SMP Negeri 1 Pagar Alam, terhadap penggunaan dana BOS Reguler tahun 2023 tahap 1 ke Kementrian terkait katanya digunakan untuk : – penerimaan Peserta Didik baru Rp 20.913.000, – pengembangan perpustakaanRp 8.632.500, – pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikulerRp 77.558.230, – pelaksanaan kegiatan asesmen dan evaluasi pembelajaranRp 31.979.470, – pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan PendidikanRp 115.822.500, – pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikanRp 41.520.000, – langganan daya dan jasaRp 26.965.844, – pemeliharaan sarana dan prasaranaRp 93.130.000, – pembayaran honorRp 63.150.000, – Total Dana terserap Rp 479.671.544
Lalu, laporan Kepala SMP Negeri 1 Pagar Alam, terhadap penggunaan dana BOS Reguler tahun 2023 tahap 2 ke Kementrian terkait katanya digunakan untuk : – pengembangan perpustakaan Rp 46.250.000, – pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikulerRp 107.060.000, – pelaksanaan kegiatan asesmen dan evaluasi pembelajaranRp 26.062.500, – pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan PendidikanRp 35.281.456, – pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikanRp 13.960.000, – langganan daya dan jasaRp 44.849.500, – pemeliharaan sarana dan prasaranaRp 90.150.000, – pembayaran honorRp 124.650.000, – Total Dana terserap Rp 488.263.456
Berangkat dari laporan penggunaan dana BOS Reguler Tahun 2023 oleh Kepala SMP Negeri 1 Pagar Alam, ke Kementrian tersebut diatas, berdasarkan hasil investigasi hukum yang dilakukan oleh LBHK-Wartawan Subang di duga Kepala Sekolah merekayasa laporan penggunaan dana BOS Reguler tahun 2023 tersebut, sehingga berpotensi merugikan keuangan negara, hal tersebut dikatakan oleh Aji Pahruroji, SH selaku Pengacara/Advokat LBHK-Wartawan Sumsel. dalam konprensi pers di kantornya baru – baru ini.
Sebut saja terhadap kegiatan pengembangan perpustakaan tahun 2023 yang menyerap dana BOS sekitar Rp.54 Juta lebih diduga direkaya oleh Kepsek terhadap laporannya ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, adapun modus korupsinya yaitu bekerjasama engan penerbit atau distributor, yang mana penerbit atau distributor terbitkan Kwitansi pembelian atau faktur pembelian yang dibengkakkan jumlah nya atau mark up, padahal diduga Kepsek juga dapat persentasi atau komisi dari pembelian buku dari distributor dan atau penerbit, besarannya sekitar 5 sd 15 % dari harga beli buku.
Lalu terhadap kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler dan kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran yang menyerap dana BOS tahun 2023 sekitar Rp.242 juta lebih diduga dikorupsi Kepsek, adapun modus dugaan korupsi terhadap kegiatan tersebut yaitu membuat laporan kegiatan fiktif seolah – olah kegiatan terlaksana padahal faktanya tidak ada sama sekali.
Berikutnya, terhadap kegiatan pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan yang menyerap dana BOS tahun 2023 sekitar Rp.151 juta lebih juga diduga dikorupsi Kepsek , adapun modus dugaan korupsi terhadap kegiatan tersebut yaitu membuat laporan kegiatan fiktif seolah – olah kegiatan terlaksana padahal faktanya tidak ada sama sekali.
Lalu terhadapo kegiatan pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan menyerap dana BOS thn 2023 Rp 432, diduga dikorupsi Kepsek, dengan modul dugaan membuat laporan yang direkayasa, seolah – olah kegiatan terlaksana faktanya tidak sama sekali.
Selanjutnya terhadap kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah tahun 2023 yang meneyerap dana BOS sekitar Rp.183 Juta lebih diduga dikorupsi Kepsek, fakta dilapangan tidak terlihat jelas apa – apa saja Sarana Prasarana Sekolah yang dipelihara oleh Kepsek sementara informasi terkait hal itu tidakk jelas ada terlihat disekolah tersebut, modus korupsi nya yaitu Kepsek menghubungi pihak – pihak penjual barang / bahan yang ada di SIPLah lalu disepakati barang / bahan diantar atau dibayarkan jumlahnya 5 tetapi ditulis pada kwitansi atau faktur pembelian membengkak menjadi 55.
Diduga masih ada kegiatan sekolah yang sumber dana nya dari dana BOS Reguler tahun 2023 dalam laporan Kepsek ke Kementrian diduga dilakukan rekayasa alias di manipulasi dan merugikan keuangan negara, untuk itu lembaga Kami berharap agar Orangtua dan public dapat mengawasinya semakin efektif.
Untuk itu dugaan korupsi dana BOS Reguler di SMP Negeri 1 Pagar Alam, harus di usut tuntas, maka saat ini LBHK-Wartawan Subang lagi mengumpulkan alat bukti dari sumber yang ada disekolah maupun sumber yang ada diluar sekolah, bila ada pihak – pihak yang mengetahui dugaan korupsi tersebut, lembaga Kami siap menerimanya dengan cara dapat menghubungi Kami di Email : lbhwartawan@gmail.com.
Tahun 2022 SMP Negeri 1 Pagar Alam, memiliki jumlah Siswa/I sekitar 849, lalu menerima dana BOS Reguler ada 3 tahap, untuk tahap 1 sekolah menerimanya tanggal 16 Februari 2022 dengan jumlah Rp 280.170.000,– tahap 2 sekolah terima tanggal 6 Juni 2022 Rp 373.560.000, – tahap 3 sekolah terima tanggal 17 Oktober 2022 Rp 280.170.000,- diduga dalam pengelolaan nya dikorupsi Kepsek, modusnya hampir sama dengan modus dugaan korupsi ditahun 2023;
Selanjutnya lembaga Kami akan melaporkan Kepsek ke Tipikor Polres Pagar Alam, dan Polda Sumsel, serta ke Kejaksaan Negeri Pagar Alam, berikjut ke Kejati Sumsel, sebab diduga dalam pengelolaan dana BOS Reguler tersebut ada perbuatan melawan hukum (PMH), dengan harapan agar dugaan korupsi dana BOS reguler 2022 dan 2023 di SMP Negeri 1 Pagar Alam, di usut, bila terbukti maka wajib hukumnya pihak – pihak yang terlibat korupsi dimasukkan ke penjara, tegas Aji.
Wartawan Media ini berupaya konfirmasi ke Kepala SMP Negeri 1 Pagar Alam, dengan mendatangi sekolah tersebut, namun sangat disayangkan Kepsek tidak ada disekolah ujar beberap Guru.(Aditia/Yw/Mr/Red)