Tangerang Selatan | mediasinarpagigroup.com – Maraknya kekerasan yang semakin sering kita lihat dan dengar, baik melalui media elektronik maupun media sosial, membuat hati orang tua semakin resah. Demikian halnya di Tangerang Selatan, Provinsi Banten, di mana belakangan ini terjadi kasus penculikan anak di sekolah.
Oleh karena itu, diperlukan kerjasama antara lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya tindakan kekerasan, termasuk penculikan. Kerjasama ini penting agar segala potensi yang dapat dimanfaatkan oleh para pelaku kekerasan bisa dicegah.
SDN PONDOK JANGUNG 01 TANGERANG SELATAN
Penculikan saat ini tidak hanya menimpa anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Oleh karena itu, semua pihak perlu berkolaborasi untuk melakukan pencegahan.
Menanggapi hal ini, Kabid SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangerang Selatan, Didin Sihabudin, baru-baru ini menyatakan kepada wartawan Sinar Pagi bahwa seluruh sekolah di Tangerang Selatan telah memperketat pengamanan mereka.
Untuk mengantisipasi dan meminimalisir kejadian tersebut, SDN Kademangan 02 Kota Tangerang Selatan dan SDN Pondok Jangung 01 Tangerang Selatan. Pada jumat 11 Oktober 2024 mengadakan Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Terhadap Anak dan Penculikan di Sekolah itu. Acara ini menghadirkan narasumber dari DP3AP2KB, yaitu Ibu Hartina Hajar SKM., M.Kes. yang akrab disapa Ibu Ina, didampingi oleh Deddy S. Sosialisasi di SDN Kademangan 02 Kota Tangerang Selatan diikuti oleh 430 siswa (dari kelas 1- Kelas 6) dan 26 guru beserta kepala sekolah, dan di SDN Pondok Jangung 01 Kota Tangerang dengan peserta 120 siswa-siswi dan 6 guru.
SDN KADEMANGAN 02 TANGERANG SELATAN
Dalam kesempatan tersebut, Ibu Ina memberikan beberapa tips untuk menjaga anak-anak agar tidak menjadi korban kekerasan, seperti penculikan. Adapun tips yang disampaikannya adalah sebagai berikut:
- Edukasi anak tentang beberapa fakta kasus penculikan.
- Ajarkan anak untuk menghafal nomor telepon orang tua atau wali.
- Biasakan anak untuk selalu pamit dan memberikan informasi jika akan terlambat pulang sekolah.
- Orang tua atau wali harus memberikan perhatian pada aktivitas anak di dunia maya.
- Ajarkan anak untuk menolak pemberian atau ajakan dari orang asing.
- Buat kata khusus yang hanya diketahui oleh orang tua dan anak, jika ada orang lain yang menjemput seperti pengemudi ojol.
- Segera laporkan ke polisi, satpam, atau pihak sekolah jika merasakan adanya ancaman atau sesuatu yang membuat anak merasa tidak aman.
Selain itu, Walikota Tangerang Selatan juga memberikan beberapa tips untuk mengantisipasi kekerasan tersebut. Beberapa tips yang disampaikan antara lain:
- Berikan edukasi dan pengawasan kepada anak agar bijak dalam penggunaan gadget seperti HP, tablet, laptop, serta dalam menonton tayangan di televisi, untuk meminimalisir pengaruh negatif yang dapat memicu kekerasan.
- Tingkatkan pengetahuan dan penerapan nilai-nilai agama, serta ciptakan suasana yang nyaman bagi anak selama berada di rumah.
- Batasi aktivitas anak di luar rumah, dengan meminta anak untuk pulang ke rumah paling lambat pukul 21.00 WIB.
SDN KADEMANGAN 02 TANGERANG SELATAN
Orang tua siswa mengatakan bahwa dengan adanya sosialisasi pencegahan kekerasan terhadap anak dan penculikan yang disampaikan oleh Ibu Ina, pengetahuan mereka bertambah, dan anak-anak dapat lebih waspada serta sadar akan keselamatan diri sendiri, keluarga, sahabat, dan lingkungan sekitar, Katanya.(M.Purba)