Jakarta Utara | mediasinarpagigroup – Menteri Komdigi RI, Meutya Hafid didampingi Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan serta dalam memberantas kasus judol. Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan kerja terkait dengan literasi digital pencegahan dan penanganan judol di RPTRA Intiland Teduh dan SMAN 92 Jakarta, Selasa (12/11).
Ia mengakui banyak kekurangan dan kemarin itu menjadi cambuk bagi pihaknya namun demikian ia tetap memerlukan kerjasama dengan masyarakat terlebih judol dan pinjol sampai ke ranah yang sangat privat. Jadi masyarakat harus dilibatkan, khususnya ibu-ibu karena ibu rumah tangga yang paling banyak juga merasakan dampak dari suaminya yang terpapar judol dan pinjol.
Tidak tertutup pada kaum ibu saja, Meutya Hafid juga melibatkan tokoh masyarakat, agama, dan unsur lainnya termasuk jajaran Pemprov DKI Jakarta. Ia mengatakan judol diperanginya tidak cukup hanya di Komdigi tapi lintas elemen masyarakat termasuk Pemprov DKI Jakarta.
Ia juga mengatakan bahwa berdasarkan data dari PPATK, DKI Jakarta termasuk salah satu yang tertinggi untuk angka transaksi judol. Untuk itu, pihaknya bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta dalam upaya pencegahan dan penanganan judol.
Menanggapi hal itu, Pj Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi juga mengingatkan kepada masyarakat bahwa kemajuan teknologi tidak hanya mendatangkan dampak positif melainkan ada dampak negatifnya. Oleh sebab itu, masyarakat pun perlu menyadari akan dampak negatif dari internet yang salah satunya adalah judol.
Ia yang didampingi Asisten Pemerintahan Sekda Provinsi DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, dan pejabat lainnya menerangkan ini harus diwaspadai di semua jajaran. Untuk itu, ia sangat mendukung program-program strategis dari pemerintah pusat termasuk juga program yang terkait dengan literasi digital dalam upaya pencegahan dan penanganan judol.(Rbn)