Subang | mediasinarpagigroup.com – Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) dipertanyakan kwalitasnya Oleh Ketua LSM GMBI. Pasalnya pembangunan TPT sepanjang tidak jelas volume meter nya yang terletak di jalan Blanakan Kecamatan Blanakan itu diduga tidak sesuai bastek.
Tembok Penahan Tanah ((TPT) yang sejatinya berfungsi untuk menahan dan memperkokoh sisi tanah jalan supaya tidak longsor. Namun, rupanya pihak terkait kurang memperhatikan hal tersebut.
Sesuai pantauan dilapangan pengerjaan proyek yang yang bersumber tidak jelas itu terkesan asal jadi. Bagaimana tidak, dari pemasangan batu hanya ditumpuk sehingga banyak celah tanpa terisi adonan luluh.
Ketua GMBI Apeng mempertanyakan kwalitas bangunan sebab, rawan longsong kalo musim hujan namun pelaksana dan pemborongnya tidak ada
“Masak TPT pemasangan batunya ditumpuk hingga dua lapis baru di kasih adonan luluh, gak bahaya ta? Ujar Apeng juga cara pemasangan papan proyek yang kurang jelas. Selasa, (19/11/24)
Sementara itu selaku kuli bangunan saat dikonfirmasi dilokasi ” saya tidak tau pa saya cuma kuli,tanya aja ke pelaksana juga pemborong kebetulan hari ini tidak ada. Saat di konfirmasi terkait kwalitas pembangunan TPT, kuli yang baru beberapa hari itu hanya senyum senyum.
Pelaksanaanya TPT tersebut asal jadi, dan tidak ditemukan pemasangan papan informasi proyek asal tempel, jadi wajar saja, andai masyarakat menilai,bahwa proyek TPT,itu adalah proyek Siluman,terang Apeng.
Ditempat yang sama Apeng ( ketua LSM GMBI Kecamatan Blanakan) menambahkan, jelas kami mewakili warga kecamatan blanakan di rugikan, pihak yang membangun TPT, disepanjang jalan Blanakan, yang pastinya akan mengikis tanah di wilayah kami .tutupnya.(Nali/Dores)