Kabupaten Bekasi | mediasinarpagigroup.com – SD Negeri Simpangan 03, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, tahun 2023 Kepala Sekolah nya yaitu Haesu Nur Rohaeti, memiiki jumlah Siswa/I sekitar 494, lalu sekolah tersebut menerima dana BOS Reguler ada 2 tahap, untuk tahap 1 sekolah menerima tanggal 11 April 2023 Rp 218.581.940,– tahap 2 sekolah menerima tanggal 25 Juli 2023 Rp 242.060.000,–
Bahwa sekolah yang menerima dana BOS wajib hukum nya melaporkan pengunaan nya ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, hal ini agar kementrian terkait mengetahui dikemanakan dana BOS tersebut dan public juga dapat mengawasinya.
Berdasarkan laporan Kepala SD Negeri Simpangan 03, terhadap penggunaan dana BOS Reguler tahun 2023 tahap 1 ke Kementrian terkait katanya digunakan untuk : – penerimaan Peserta Didik baru Rp 2.250.000pengembangan perpustakaanRp 90.038.000kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikulerRp 5.700.000kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaranRp 16.329.000administrasi kegiatan sekolahRp 30.502.400pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikanRp 420.000langganan daya dan jasaRp 4.975.400pemeliharaan sarana dan prasarana SekolahRp 20.995.860penyelenggaraan kegiatan kesehatan, gizi, dan kebersihanRp 2.900.000 pembayaran honorRp 33.600.000Total Dana Terserap Rp 207.710.660
Lalu, laporan Kepala SD Negeri Simpangan 03, terhadap penggunaan dana BOS Reguler tahun 2023 tahap 2 ke Kementrian terkait katanya digunakan untuk : – pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 4.126.600kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaranRp 22.747.000administrasi kegiatan sekolahRp 79.014.300pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikanRp 930.000langganan daya dan jasaRp 5.488.300pemeliharaan sarana dan prasarana SekolahRp 64.844.470penyelenggaraan kegiatan kesehatan, gizi, dan kebersihanRp 64.500.000 pembayaran honorRp 33.600.000Total DanaRp 275.250.670
Berangkat dari laporan penggunaan dana BOS Reguler Tahun 2023 oleh Kepala SD Negeri Simpangan 03, ke Kementrian tersebut diatas, berdasarkan hasil investigasi hukum yang dilakukan oleh LBHK-Wartawan Bekasi, di duga Kepala Sekolah merekayasa laporan penggunaan dana BOS Reguler tahun 2023 tersebut, sehingga berpotensi merugikan keuangan negara, hal tersebut dikatakan oleh Aji Pahruroji, SH selaku Pengacara/Advokat LBHK-Wartawan Bekasi, dalam konprensi pers di kantornya baru – baru ini.
Sebut saja terhadap kegiatan pengembangan perpustakaan tahun 2023 yang menyerap dana BOS sekitar Rp.90 Juta lebih diduga direkaya oleh Kepsek terhadap laporannya ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, adapun modus korupsinya yaitu bekerjasama engan penerbit atau distributor, yang mana penerbit atau distributor terbitkan Kwitansi pembelian atau faktur pembelian yang dibengkakkan jumlah nya atau mark up, padahal diduga Kepsek juga dapat persentasi atau komisi dari pembelian buku dari distributor dan atau penerbit, besarannya sekitar 5 sd 15 % dari harga beli buku.
Lalu terhadap kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler dan kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaran yang menyerap dana BOS tahun 2023 sekitar Rp.48 juta lebih diduga dikorupsi Kepsek, adapun modus dugaan korupsi terhadap kegiatan tersebut yaitu membuat laporan kegiatan fiktif seolah – olah kegiatan terlaksana padahal faktanya tidak ada sama sekali.
Berikutnya, terhadap kegiatan pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan Pendidikan yang menyerap dana BOS tahun 2023 sekitar Rp109 juta lebih juga diduga dikorupsi Kepsek , adapun modus dugaan korupsi terhadap kegiatan tersebut yaitu membuat laporan kegiatan fiktif seolah – olah kegiatan terlaksana padahal faktanya tidak ada sama sekali.
Selanjutnya terhadap kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah tahun 2023 yang meneyerap dana BOS sekitar Rp.85 Juta lebih diduga dikorupsi Kepsek, fakta dilapangan tidak terlihat jelas apa – apa saja Sarana Prasarana Sekolah yang dipelihara oleh Kepsek sementara informasi terkait hal itu tidakk jelas ada terlihat disekolah tersebut, modus korupsi nya yaitu Kepsek menghubungi pihak – pihak penjual barang / bahan yang ada di SIPLah lalu disepakati barang / bahan diantar atau dibayarkan jumlahnya 5 tetapi ditulis pada kwitansi atau faktur pembelian membengkak menjadi 15.
Untuk itu, dugaan korupsi dana BOS Reguler di SD Negeri Simpangan 03, harus di usut tuntas, maka saat ini LBHK-Wartawan Bekasi lagi mengumpulkan alat bukti dari sumber yang ada disekolah maupun sumber yang ada diluar sekolah, bila ada pihak – pihak yang mengetahui dugaan korupsi tersebut, lembaga Kami siap menerimanya dengan cara dapat menghubungi Kami di Email : lbhwartawan@gmail.com.
Tahun 2024 SD Negeri Simpangan 03, memiliki jumlah Siswa/I sekitar 490, lalu menerima dana BOS Reguler ada 2 tahap, untuk tahap 1 sekolah menerimanya tanggal 19 Januari 2024 dengan jumlah Rp 240.100.000,– tahap 2 Rp 240.100.000, laporan Kepala SD Negeri Simpangan 03, terhadap penggunaan dana BOS Reguler tahun 2024 tahap 1 ke Kementrian terkait katanya digunakan untuk : – pengembangan perpustakaan dan/atau layanan pojok baca Rp 47.244.000pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan bermainRp 16.490.000pelaksanaan kegiatan evaluasi/asesmen pembelajaran dan bermainRp 20.956.000pelaksanaan administrasi kegiatan Satuan PendidikanRp 29.977.500pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikanRp 340.000langganan daya dan jasaRp 2.901.610pemeliharaan sarana dan prasaranaRp 67.775.000penyediaan alat multimedia pembelajaranRp 5.000.000 pembayaran honorRp 42.600.000Total Dana terserap Rp 233.284.110, dalam pengelolaan dana BOS tahap 1 thn 2024 tersebut diduga ada korupsinya, adapun modusnya hampir sama dengan dugaan korupsi tahun 2023.
Maka dari itu lembaga Kami akan melaporkan Kepsek ke Tipikor Polres Metro Bekasi serta ke Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, sebab diduga dalam pengelolaan dana BOS Reguler tersebut ada perbuatan melawan hukum (PMH), dengan harapan agar dugaan korupsi dana BOS reguler 2023 dan 2024 di SD Negeri Simpangan 03, di usut tuntas, bila terbukti maka wajib hukumnya pihak – pihak yang terlibat korupsi dimasukkan ke penjara, tegas Aji.
Media ini berupaya konfirmasi ke Kepala SD Negeri Simpangan 03, dengan mendatangi sekolah tersebut, namun sangat disayangkan Kepsek tidak ada disekolah ujar beberap Guru.(Adi/Ig/It/Red)