Indramayu, mediasinarpagigroup.com – Pemerintah Pronvisi Jawa Barat melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa-nya di tahun 2021 telah menggelontorkan bantuan keuangan senilai Rp130 juta .
Bantuan tersebut diberikan dengan berbagai manfaat salah satunya untuk pembangunan bilboard secara swakelola yang sudah terpatok pada petunjuk teknis senilai Rp17,5 jt .
Tetapi, di Kabupaten Indramayu konsep untuk pembangunan Billboard diduga kuat menjadi ajang mencari keuntungan suatu golongan tertentu yang diduga adanya campur tangan pihak Kecamatan untuk mengkoordinir kades agar lebih memilih menggunakan jasa pihak ketiga .
Di Kecamatan Krangkeng salah satunya, berdasarkan keterangan dari kades Srengseng serta Dukuhjati untuk pembangunan Billboard dilakukan menggunakan jasa pihak ketiga yang sudah ditentukan oleh pihak kecamatan saat itu pada masa Ali Alamudin yang kini berpindah tugas sebagai camat Cantigi .
” Bilboard yang bangun dari kecamatan , waktu camatnya pak Ali, untuk anggaran tetap Rp17,5 juta,” tutur Tohir Kades Srengseng, Selasa (30/11/2021) .
Disisi lain, Kades Dukuhjati, Wasnidi memberikan keterangan yang sama dengan kades Srengseng . Bedanya, dia mengungkapkan, pembangunan Billboard dipihak ketigakan seharga Rp13.000.000 dari semulai senilai Rp17,5 jt .
Diketahui, seluruh desa se – Kecamatan Krangkeng telah menerima bantuan Pronvisi Jawa barat tetapi, terdapat perbedaan lantaran, ada beberapa yang dilaksanakan bukan oleh Kuwu definitif melainkan pejabat sementara . Salah satunya Desa Kalianyar.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Kabupaten Indramayu, Sugeng Haryanto ketika diminta keterangan oleh awak media melalui pesan singkat WhatsApp pada pekan lalu (26/11), apakah benar untuk pembangunan bilboard dari bantuan provinsi Jawa barat dilakukan Secara swakelola, dirinya membenarkan dengan menuliskan satu kata “Ya”. Kemudian, terkait informasi adanya dugaan pengkoordiniran kepada para kades di Kecamatan Krangkeng , dirinya tidak tahu . “Mohon maaf saya engga tau mas,” jelasnya .
Sementara, eks camat Krangkeng, Ali Awaludin sudah beberapa kali diminta keterangan melalui pesan singkat WhatsApp untuk diadakan pertemuan hingga berita ini diterbitkan bungkam.(Tri.K.H)