Subang, mediasinarpagigroup.com – Ditemukan banyak sampah berserakan yang menumpuk di Tempat Pembuangan yang bukan semestinya menjadi TPS di beberapa tempat diantaranya wilayah Kecamatan Pabuaran juga Cipeundeuy di Desa Karangmukti hingga Dinas terkait turun langsung untuk melihat kondisi tumpukan sampah tersebut. Pada minggu (13/02/2022),
Salah satu langkah yang dilakukan adalah membuat gerakan bersama Pemdes Salamjaya dan Karangmukti untuk segera menertibkan tumpukan sampah tersebut untuk membuang ke tempat TPA yang sudah disiapkan Pemerintah Daerah mengingat cuaca musim hujan. Gerakan tersebut merupakan wadah kolaborasi untuk mewujudkan Subang yang lebih bersih dan hijau lewat kesadaran untuk menanggulangi dan memanfaatkan sampah secara lebih baik.
Kegiatan ini mengundang semua pihak untuk ikut serta, mulai dari pemerintah Desa, musfika kecamatan, komunitas, hingga individu melalui tiga aksi nyata, yakni mengurangi, memilah, serta mengolah sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup H. Hidayat menjelaskan, persoalan sampah di daerahnya memang menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Mari kita bersama sama dan menyarankan pemdes untuk segera buat perdes tentang penangulangan sampah.
Ia mengakui selama ini pengelolaan sampah di Kabupaten Subang belum berjalan maksimal karena kinerja petugas hanya melakukan aktivitas pembersihan yang artinya hanya mengangkut. Sedangkan pengelolaan, baik pemilahan sampah rumah tangga hingga di TPA belum juga berjalan maksimal.
“Untuk menangani hal ini, semuanya kita sudah mulai paralelkan multi pendekatan masalah sampah ini, yaitu pertama pendekatan sistem dan regulasi,” ucap Dayat.
Dayat menyampaikan, lemahnya penanganan sampah bukan karena TPA yang sudah overload, tetapi regulasi yang dimiliki Pemda Subang tentang pengelolaan sampah sudah tidak lagi relevan dengan kondisi saat ini. Rencananya, Pemda Subang juga akan membangun TPS di Kecamatan Pabuaran mengingat ada tanah Pemda yang belum terpakai bisa di manfaatkan, kami akan koordinasikan dengan Bupati. Jelasnya.
Terkait rencana Fasilitas Pengelolaan Sampah Akhir (FPSA) menjadi salah satu strategi penanganan sampah dengan penerapan teknologi yang ramah lingkungan dan tepat guna. Kami akan menyosialisasikan terkait analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) dan meyakinkan masyarakat bahwa FPSA akan ramah lingkungan. langkah itu merupakan upaya jelas untuk mengurangi jumlah sampah di TPA dan membantu pengelolaan sampah melalui bank sampah. Tuturnya.
FPSA Subang akan menjadi FPSA mikro yang menggunakan teknologi hydrodrive untuk mengurangi residu sampah hingga tersisa 10 persen saja.Teknologi ini efisien dari segi operasional. Selain itu, hydrodrive akan memastikan kenyamanan, kebersihan, dan kesehatan masyarakat sekitar serta memitigasi risiko bau, asap, bising, dan banjir. Ungkapnya.
Kades Salamjaya Kecamatan Pabuaran Ujang Sucipto mengatakan, kondisi ini terjadi karena sampah tidak lagi diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA). Mengingat TPS di daerah kami belum siap menampung kapasitas sampah yang begitu banyak, Alhasil, petugas pengangkut sampah yang diambil menggunakan gerobak, atau menggunakan kendaran operasional sampah tidak memadai dan waktunya juga tidak taktis. Khususnya Pasar yang menjadi pusat perdagangan. Warga yang melintas area tersebut juga mengeluh karena bau sampah yang menyengat terutama pada malam hari.
“Tumpukan sampah tersebut tidak hanya merusak pemandangan tapi udah sampe di bahu jalan, namun juga menimbulkan aroma busuk dan ulat di mana-mana,” sebutnya.
Alhamdullilah berkat kerjasama semua unsur dan dinas lingkungan Hidup dengan menurunkan armada exavator dan kendaraan angkutan sampah akhirnya tumpukan sampah yang menumpuk bisa di antisipasi, kami atas nama pemerintah Desa Salam jaya mengucapkan banyak terima kasih atas terselenggaranya upaya penangulangan sampah khususnya di daerah kami. Pungkasnya.(Sigit JPS)