Solok Kabupaten | mediasinarpagigroup.com – Masyarakat Nagari Koto Sani dan Tanjung Bingkung sangat mengharapkan dan sudah lama mendambakan air bersih dapat mengalir ke rumah nya, dan menikmati manfaat adanya air bersih untuk segala macam kebutuhan rumah tangga, yaitu untuk keperluan air minum,memasak,mencuci dan segala macam layaknya kebutuhan rumah tangga.
Namun harapan ini hanyalah sebatas angan – angan dan mimpi saja, pasal nya setiap keluhan dan keresahan warga yang disampaikan kepada pihak Pemerintahan Nagari Koto Sani dan Tanjung Bingkung untuk memfasilitasinya menyampaikan ke pihak PDAM Kab Solok hingga sudah seringnya media menyampaikan pada pemberitaan online dan cetak di media nasional mapun media local, jawaban nya hanya selalu ada angin sorga dari pihak PDAM Kabupaten Solok, nanti akan di alirkan ada yang mau di perbaiki bagian ruas pipa yang patah atau terputus di dekat sumber air atau imtek.
Direktur PDAM Febri Fauza menambahkan dalam hal keuangan untuk membiayai perbaikan segala macam proses nya kita lemah dalam masalah anggaran yang ada di PDAM Kabupaten Solok untuk memperbaikinya kami juga butuh bantuan dari anggaran pemerintah kabupaten dan dari Pusat APBN karena butuh anggaran besar itu jawabnya disampikan di ruang kerjanya saat di mintai konfirmasi oleh tim media ini.
Selain itu warga juga mengungkapkan ke kekesalannya setiap saat ada harapannya untuk mendapatkan air bersih hanya selalu di berikan angin sorga,warga juga sudah puas dengan harapan harapan palsu, warga Nagari Koto Sani dan Tanjung Bingkung juga sering mendengarnya dan sudah bosan dengan janji manis nya, hal ini maklumlah sudah biasa di lakukan setiap ada kontestasi politik, di saat masa mencaleg anggota DPRD Kabupaten dan calon Kepala Daerah juga disampaikan di saat ada kampanye nya, dan hal inilah yang paling utama di jadikan trending topiknya yang di sampaikan terhadap warga untuk mendapatkan perhatian dan simpatik hingga mendapatkan dukungan dari masyarakat agar memperoleh suara dari mayarakat Koto Sani dan Tanjung Bingkung.
Menurut laporan sesuai fakta yang ada pada masyarakat dan data dari hasil investigasi di lapangan yang di himpun oleh tim media ini dari berbagai Nara sumber dari lapisan masarakat hingga salah seorang tokoh nya yang tak mau namanya di tulis dalam pemberitaan ini ia menyebutkan masyarakat yang kecewa dan mengeluhkan karena kerugian yang dialaminya berupa biaya pembayaran uang untuk pemasangan kilometer air , kewajiban nya membayar biaya pemasangan kilometer di pungut biayanya bervariasi sejumlah Rp 650 dan Rp 600.000 per satu KK nya.
Dampak kerugian yang serupa ini tidak hanya di Nagari Koto Sani saja melainkan ada beberapa nagari tetangga Nagari Tanjung Bingkung juga mengalami hal yang sama,penderitaan yang dirasakan oleh masyarakat beberapa nagari yang terdampak kerugian biaya pemasangan kilometernya sudah di pungut, manfaat air bersih juga belum dapat rasakan manfaatnya di perkirakan ada sekira lebih kurang 750 KK dari kedua nagari tersebut yang telah membayar pemasangan kilometer airnya namun airnya tak kunjung dan belum mengalir kerumah warga.
Berdasarkan dengan adanya jaringan pipa yang telah di pasangkan mulai dari sumber airnya di awali di mana sumber air nya diambil terletak di atas dataran Puncak Bukit daerah Nagari Saniang Bakar di perkirakan jaraknya dari pemungkiman warga yaitu berjarak sekitar 10 Km, jarak tempuhnya lalu di lanjutkan pemasangan ke beberapa nagari jaringan piipa besar pipa induk untuk keseluruhan nagari yang terlibat untuk di berikan pemasangan jaringan pipanya.
Yang jelas masyarakat 2 nagari ini atau Koto Sani dan Tanjung Bingkung yang merasa di rugikan ini masih mengharapkan untuk mendapat aliran air bersih sampai kerumahnya,ia berharap sekali mohon di perhatikan dan di fasilitasi sehingga dapat merasakan manfaatnya air bersih dapat mengalir kerumahnya ungkap warga.(Defrizal)