Sukabumi | mediasinarpagigroup.com – Barisan Aktivis Mahasiswa Sukabumi (BASMI) Aksi 2 (Dua) mendatangi Rumah Sakit Sekarwangi dengan membentangkan poster kritikan di pagar BLUD Sekarwangi, dengan bertuliskan,
“Rumah Sakit Sarang Oligarki Usut Tuntas Dana Insentif Daerah (DID)
# Rakyat Menggugat#
# Hari ini berdua besok bakal banyak lagi#
Hal tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut atas menyikapi terkait dugaan permasalahan ketidakpuasan dari hasil Audensi.
Namun tak lama kemudian poster tersebut langsung di copot oleh pihak Rumah Sakit Sekarwangi, Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (10/6/2022).
Presidium 1 BASMI (Rahman Abbizard Mushaf) menerangkan bahwa, apa yang kita lakukan adalah sebuah bentuk dari kritik kepada Rumah Sakit Daerah Sekarwangi, namun ternyata dari pihak rumah sakit nya sendiri seperti anti kritik, yang dilakukan oleh beberapa oknum rumah sakit yang mencopot dari beberapa kritikan kami, dengan alasan mengganggu keamanan. Ujarnya
“Seperti yang kita ketahui hari ini berbicara tentang rumah sakit umum daerah ini adalah sebuah rumah sakit yang dimiliki oleh rakyat, namun kenyataannya rumah sakit itu sendiri mencoba membungkam dari pada kritik-kritik, memang hari ini kan rumah sakit daerah ini milik kita bersama milik kita sebagai rakyat tapi kok anti kritik, Tegasnya.
Lebih lanjut, bahwa pada pertemuan itu menghasilkan audiensi pada tanggal 5 Juni 2022 namun nyatanya dari pihak rumah sakit ini belum sama sekali memberikan data transparansi kepada publik, sedangkan dana insentif daerah merupakan dana yang di titipkan negara untuk kesejahteraan dari pada rakyat, namun ketika mencoba dari pada kisi-kisinya tidak di buka kan maka kita juga curiga kenapa sih tidak di bukakan kepada publik.
“Langkah lanjutnya sesuai arahan dari beberapa pihak rumah sakit, kita akan layangkan surat ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi dan RSUD Sekarwangi dan kita akan lebih banyak masa aksi lagi yang turun”.
Di kesempatan yang sama dengan secara kebetulan Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi (Hera Iskandar) yang membidangi kesehatan sedang melintasi di lokasi aksi dan langsung berhenti mendatangi rekan-rekan mahasiswa.
“Barusan saya pulang jumatan saya melihat walaupun hanya beberapa orang saja yang membentangkan poster kritikan di rumah sakit.
Sementara itu menurut Hera Rumah Sakit adalah salah satu objek vital, yang tidak boleh diganggu, tetapi sampai ada mahasiswa mendatangi rumah sakit, berarti ada masalah serius, Karena tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api, Ungkap Hera
“Setiap sesuatu itu pasti ada penyebabnya tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api, kalau bisa diselesaikan dengan baik-baik segera diselesaikan dengan keterbukaan, Kalaupun tidak ada masalah temuin saja adik mahasiswa ini.
Bicara tidak ada data ini lembaga administrasi pemerintah, tidak mungkin tidak ada data, karena mahasiswa itu bergerak dan idealisme, terangnya kepada awak media.
Tegas Hera menambahkan, dan saya meminta rilis permasalahannya ke temen-teman mahasiswa, memang ini ada sebuah yang harus kita konfirmasi, Kami dari DPRD secara resmi akan panggil juga direktur rumah sakit untuk dimintai pertanggung jawabannya.(Anwar Satibi)