Bogor | mediasinarpagigroup.com – Rekanan Pengadaan Barang dan Jasa yItu CV Anugerah Angkasa Mandiri yang beralamat di Kebon Duren, Kelurahan Kalimulya, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat diduga kurang profesional dalam meengerjakan Proyek Tembok Penahan Tanah (TPT) yang berlokasi di Kelurahan Sukaresmi Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, sebab Sabtu siang (18/6) sekitar pukul 14.00 Wib TPT tersebut roboh.
Robohnya Tembok Penahan Tanah tersebut diduga lantaran tidak kuatnya menahan volume tanah urugan yang saat itu diturunkan dari mobil dump truk ke lokasi. Akibatnya, proyek yang diperkirakan 10 hari lagi ini selesai akhirnya tertunda.
Menurut salah satu warga yang berprofesi sebagai security disalah satu perumahan dekat lokasi proyek ini menjelaskan, dirinya kaget saat mendengar adanya bunyi gemuruh. Semula menyangka ada kendaraan lagi yang jatuh ke kali, di mana sebelumnya pernah ada mobil pickup terjun ke kali tempat proyek tersebut tapi ternyata proyek TPT yang roboh.
“Kebetulan saya lagi jaga di pos, tiba-tiba ke dengar suara gemuruh gitu pak, saya langsung berlari ke depan (lokasi-red). Saya lihat itu tembok penahan tanah roboh semua,” jelas pria yang enggan namanya ditulis. Minggu (19/6/2022).
Dikatakannya, sebelum kejadian roboh tembok penahan tanah tersebut, ada beberapa kali mobil dump truck yang menurunkan tanah urugan ke lokasi.
“Untung tidak ada korban pak, saya lihat para pekerja sudah pada naik ke atas (jalan-red),” lanjut nya.
Pihak perusahaan yang mengerjakan proyek saat di jumpai di lokasi pada hari Minggu sore (19/6), belum bersedia memberikan penjelasan lebih detail penyebab kejadian tersebut.
“Saya cuma bagian admin di perusahaan, kalau pimpinan perusahaannya Pak Muslim yang tadi sama saya,” ucap salah pekerja yang ada di lokasi seraya menunjuk mobil sedan jenis Honda CRV hitam yang melaju keluar dari lokasi proyek.
Saat awak media mencoba meminta nomor telepon pimpinan perusahaan dan penanggung jawab pelaksana guna mengkonfirmasi agar pemberitaan berimbang, dirinya menolak dengan alasan nggak berani berikan nomor telepon sang pimpinan.
“ Aduh..!!! saya ngak berani pak, punteun,” ucapnya.
Ketika ditanya penggunaan material yang bersangkutan mengakui menggunakan besi banci. Bukan hanya masalah besi, soft drawing yang seharus wajib ditempel pada direksi ket juga tidak terlihat.
“Kalau untuk besi tiang kita pake 12, kalo ring nya pake besi 8 banci,” jelasnya.
Sementara itu, dari keterangan beberapa pekerja yang ditemui menjelaskan, saat kejadian tembok penahan tanah roboh mereka lagi off/tidak ada kegiatan.
Namun keterangan tersebut berbeda dengan informasi dari salah satu warga setempat yang mengatakan bahwa aktivitas pekerjaan di lokasi pada hari kejadian berjalan seperti biasanya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) saat disambangi di kantor PSDA Paledang Kota Bogor pada hari Senin (20/6) tidak ada di tempat. Dari keterangan pihak PSDA mengatakan yang bersangkutan sedang berada di Bandung.
Untuk diketahui, proyek pasangan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Cisadane-Empang saluran induk ruas BCE 4, yang berlokasi di Kelurahan Sukaresmi, Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor ini bersumber dari dana APBD Pemprov Jawa Barat, dengan nilai Rp.456.159.936,68. Bertindak sebagai pihak pelaksana CV. ANUGERAH ANGKASA MANDIRI, dengan masa perkerjaan 90 (sembilan puluh) hari kalender.(WD)