Padang | mediasinarpagigroup.com – Melanjutkan pemberitaan sebelumnya tentang permasalahan Pembangunan Gedung SMA Negeri 17 Padang, yang sampai hari ini belum juga ada tindakan, baik itu dari Dinas Pendidikan Provinsi sendiri maupun dari pihak – pihak terkait.
Sungguh sangat di sayangkan anggaran yang dikeluarkan oleh pemerintah dana yangdiambil dari pajak masyarakat tapi pembangunan Gedung Sekolah tidak sesuai dengan hasil yang di harapkan, itu lah yang terjadi terhadap Pembangunan SMAN 17 Padang.
Media ini sebelumnya sudah memberitakan bahwa pembangunan Gedung SMAN 17 Padang dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, baik itui di dinding gedung dan di lantai begitu banyak yang retak dan di bagian belakang gedung seperti adanya penurunan tanah, apakah waktu pengerjaan proyek gedung ini tidak memperhatikan kondisi tanah ,karena dari pantauan media ini bangunan tersebut berdiri diatas tanah gambut, seharusnya waktu pembangunan kontraktor sudah awas dengan kondisi tanah gambut, tapi entah kenapa kontraktor tidak memperhatikan kondisi tanah, apakah bangunan ini di ibaratkan kejar tayang entahlah.
Dengan kondisi bangunan seperti ini otomatis kembali memakan waktu lagi,waktu untuk pengerjaan ulang lagi,tapi apakah segampang itu pemerintah mentoleril kesalahan yang fatal yang di lakukan kontraktor dan sampai kapan adik – adik kita bisa belajar di gedung tersebut.
Waktu media ini meminta konfirmasi kepada Kadis Pendidikan Drs.BARLIUS , MM melalui pesan whasstapp beliau mengatakan “ Saya sudah perintahkan Kabid SMA mengecek ke lapangan memang kondisi tanah yang lunak selasar kan tidak pakai pakai pondasi, kalau struktur bangunan / fondasi ndak masalah ,kokoh karena fondasi pakai pancang, lalu Kabid SMA sudah minta kontraktor memeperbaiki” tapi kenyataan berdeda yang kita temui di lapangan tidak ada satupun kita lihat diperbaiki, cuma satu orang yang mendompol bekas yang retak itu pun tidak digaji kita sebut aja si Anto.
Anto sebenarnya bukan dari anggota kontraktor yang lama Anto bekerja dengan kontraktor yang baru, dia disuruh oleh Pak DENI untuk mendompol yang retak – retak tanpa di beri gaji, sedangkan Barlius mengatakan sudah disuruh kontraktor yang lama memperbaiki, belum lagi ada yang amblas.
Jadi sebenarnya apakah Pak Deni atau Kabid SMA tidak melihat waktu serah terima kah kondisi gedung seperti itu,atau apakah PPK dari Dinas Pendidikan Provinsi tidak pernah melihat ke lokasi.
Kalau PPK pernah datang kelokasi pasti dengan melihat gedung seperti itu pasti menegur Kontraktor karena dari keterangan yang kita sebut si Anto pertama dia datang kelokasi dia aja terkejut jadi kejadian begitu banyaknya retak retak di dinding dan di lantai apalagi melihat kebelakang begitu kelihatan adanya amblas, jadi masyarakat yang menilai sekarang apakah PPK atau utusan Dinas Pendidikan ada datang kelokasi???
Kita mengharapkan Inspektorat bergerak untuk menyelidiki apakah pembangunan gedung SMAN 17 Padang sudah sesuai dengan RAB dan bagi pihak APH (Aparat Penegak Hkum) untuk dapat memeriksa seandainya ada permainan dan ingin memperkaya diri sendiri wajib dipenjarakan, karena dengan Presiden kita yang baru Prabowo mempunyai program untuk memberantas Korupsi.
Semoga dengan terbitnya pemberitaan ini baik itu pihak Inspektorat,Kepolisian dan Kejaksaan turun langsung ke kokasi pembangunan SMAN 17 Padang, seandainya ada tindakan korupsi yang dilakukan, kami media akan mengawal kasus ini dan kami sudah memberitahukan jangan bilang anda tidak tau,bersambung.(Adit/J i/Dr)