Indramayu | mediasinarpagigroup.com – Aparat penegak hukum (APH) dari Kejaksaan, Kepolisian atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera usut tuntas dugaan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme pada pengadaan alat kesehatan (alkes) sumber dana alokasi khusus APBD tahun anggaran 2023, di Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat bernilai Rp 13,6 miliayar.
Kasus tersebut disampaikan salah seorang Jurnalis, juga penggiat anti korupsi, Resman Sembiring yang biasa disapa Bang Resman kepada pers, Rabu (06/12/2023).
Menurut Bang Resman saat di halaman gedung Graha Pers Indramayu, proyek pengadaan barang lewat proses E-Katalog, dikerjakan PT. ENDO Indonesia (EI), bendera asal Surabaya, Jawa Timur. Dirinya menuding pihak dinas dan perusahan ada main mata dalam pelaksana kegiatan Antomemotri Kit 10 pengadaan barang fans jasa alkes stunting jumlah 1508 unit, dengan harga melambung tinggi nilai Rp 8,6 juta per satu unit, sedangkan harga normal pasar umumnya setelah dikroscek di toko lain, satu unit hanya bernilai Rp 1,6 juta rupiah. “Selisih harganya sangat mencolok, dipastikan terjadi kerugian uang negara secara pantastis kurang lebih Rp 10 miliyar,” tuturnya.
Lanjut Bang Resman, kasus tersebut sudah klarifikasi kepada pihak yang terkait namun hingga kini belum mendapatkan jawaban. “Kasus itu sudah saya tanyakan kepada Kepala Dinas Kesehatan, PPTK pengadaan alkes, pemeriksa barang dan direktur atau Komisaris PT. E I, melalui hend phone dan surat resmi hingga kini ia belum mendapatkan jawaban,” terangnya.
Sang penggiat anti korupsi juga menambahkan, silahkan pihak APH yang memiliki tugas, tanggung jawab dan kewenangan untuk melakukan pencegahan atau penindakan terhadap para koruptor khususnya di wilayah hukum Bumi Wilalodra yang kita cintai. “Saya hanya bisa menyampaikan ke publik, APH yang memiliki wewenang wajib hukumnya menindak lanjuti perkara tersebut,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, Wawan Hermawan belum memberikan keterangan kepada pers terkait masalah tersebut. Kata salah seorang Resepsionis, Aini Rahayu yang biasa disapa Aini, Jumat (17/11/2023) saat diruang kerjanya. “Bapak lagi ada kegiatan di Cirebon bersama Kasubag Keuangan, biasanya kalau ada yang menanyakan masalah stunting ke pak Kabid kepegawaian, Yudi Imron. Kebetulan pak Yudi lagi rapat di aula atas dengan Kapus-Kapus (Kepala Puskesmas se Kabupaten Indramayu),” terang singkat Aini kepada wartawan. (Hasyim)