Grobogan | mediasinarpagigroup.com – Pemerintah Desa Kedungjrejo Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan tahun ini mendapatkan bantuan Provinsi Jawa Tengah sebesar 570 juta.
Terlihat jelas, jalan di desa sudah tidak bagus karena kondisinya sangat memperhatinkan .Jalan yang retak , bobrok(rusak) banyaknya anggaran yang masuk ke desa di duga buat ajang korupsi oleh oknum kepala desa .
Pengerjaan yang asal asalan ini,mengakibatkan proyek kegiatan pembangunan desa tidak berkualitas bagus dari segi bahan materialnya, terlihat banyak jalan yang di rabat beton pada rusak ,jalan yang kropos,jalan yang berlubang besar (retak-retak) yang mengakibatkan pengguna jalan yang kurang nyaman saat berkendara.
Saat dikonfirmasi lewat whattsap kepala desa mengatakan bahwa jalan yang rusak itu memang benar yang sudah dibangunnya.
Menelan anggaran yang sangat besar, namun hasilnya sangat disayangkan.Minimnya pengawasan saat kegiatan pembangunan dari dinas terkait
Saat wartawan media Sinar pagi dilapangan dalam kunjungan kerja menemukan salah satu titik proyek yang ada di dusun Kedungjago rt 4 rw 6 terlihat jelas dan gamblang di siang hari
Ada pekerjaan proyek yang statusnya tidak jelas yang dikerjakan oleh warga setempat
Mengapa demikian?
Karena tidak pasang papan kegiatan pembangunan.
Pekerjaannya pun banyak tanda tanya?material yang dipakai diduga tidak sesuai, pasir yang digunakan banyak mengandung tanah,air yang digunakan saat pengadukan molen air kotor,Batu belah yang dipakai jelas batu gethok alias mudah kropos
Saat diwawancarai media Sinarpagi salah satu pekerja proyek yang mau disebutkan namanya tersebut .Pihaknya mengaku bahwasannya, proyek ini tidak sesuai gambar ada di surat perintah kerja (gambar kerja) karena kondisi lapangan yang tidak memungkin.
“Ini bangunya tidak sama gambar soalnya tanahnya pepetan sama warga” katanya.
Saat dikonfirmasi lewat whattsap Kepala Desa mengatakan membenarkan bahwa dia dapat bantuan provinsi senilai Rp. 170 juta.
Iya benar, dusun kedungjago Rt 04 Rw 06 dapat 170 juta itu Bantuan dari Provinsi Jawa Tengah”ujarnya.
Dusun Kedungjago yakni pembangunan Drainase (saluran air) diduga asal jadi.
Minimnya pengawasan dalam pekerjaan dilapangan berkesempatan ajang lomba korupsi dalam pengerjaan proyek.
Terlihat dalam kesempatan kunjungan dari media Sinar pagi dalam tugas kontrol sosial dari pengerjaan Drainase itu tidak ada papan nama kegiatan.
Terlebih lebihnya lagi pengerjaan tersebut sudah dalam pengerjaan selama 3 minggu (21 hari).
Saat itu,wartawan menemui salah satu kepala tukangnya mengatakan jika pengerjaan ini belum dipasang papan nama kegiatan.Pengerjaannya pun tidak sesuai dengan gambar dalam SPK (Surat Perintah Kerja)
Maka dari itu, material yang terlihat dilapangan yang digunakan terkesan tidak sesuai yang tertera dalam pembelian bahan material yang berkualitas baik.
Terlihat dalam pengerjaan yang dikerjakan itu asal asalan terkesan mencari untung yang banyak
Drainase ini,terkesan dalam speknya material murah berkualitas jelek dalam pembangunannya seperti terlihat banyak kropos,batu belah asal dipasang tidak dikasih adukan yang bagus
Untuk itu dalam pengawasan pembangunan ini perlu ditindaklanjuti oleh pihak yang berwenang agar bisa memberikan efek jera pada kepala desanya
Dan dari pihak pemerintah Provinsi Jawa Tengah segera menindaklanjuti dilapangan supaya anggaran tidak dijadikan ajang korupsi oleh pihak yang terkait.Diusut tuntas,dan segera ditindaklanjuti.
Warga berharap aparat penegak hukum serius untuk mengusut masalah tersebut agar pembangunan yang dirasakan benar-benar bermanfaat dan tidak asal jadi.
Bersambung. (Mas Eka)