Kabupaten Cirebon | mediasinarpagigroup.com – Baru-baru ini ditemukannya unggahan postingan sebuah percakapan What’sApp yang sengaja tersebar di media sosial Facebook dengan isi pengumuman akan dibuatkan baju untuk partisan pendukung salah calon Kepala Desa Kapetakan Kecamatan Kapetakan Kabupaten Cirebon dengan membawahi instansi Polri dan Maung Lodaya yang merupakan simbol dari Kepolisian Daerah Jawa Barat ( Polda Jabar ) .
Postingan tersebut diunggah oleh akun Facebook Heryanto Pratama pada 25 Agustus sekitar pukul 16.24 WIB .
” Insya Allah Arep Gawe Kaos Proganda Ning kene 20 biji …sok mangga sing pengen ngacung gratis ” postingan tersebut disukai oleh 30 warganet dan 42 komentar.
Akun Heryanto Pratama juga menyebarluaskan postingan banner yang bertuliskan ” Barisan Pendukung Kuwu Suganda (Proganda ) Melayani, Melindungi , mengayomi ” . Tetapi pada postingan tersebut juga tidak segan membawahi lambang instansi Kepolisian Daerah Jawa Barat berserta simbolnya yakni Maung Lodaya .
Diketahui bahwa ajakan yang disebarluaskan oleh akun Facebook itu dikhususkan untuk partisan pendukung dari Kepala Unit Pembinaan Masyarakat pada Kepolisian Sektor Kapetakan, IPDA Irfan Suganda yang telah mendeklarasikan diri sebagai calon kepala Desa setempat dengan jargon Proganda yang artinya Barisan Pendukung Kuwu Suganda . kemudian juga ada lagi yang memposting gambar kaos pisstol 1 suara untuk proganda Door, dibelakang kaos proganda menuju Kapetakan sejahtera. akun FB Alamsyah III (warga desa kapetakan)
Sedangkan disisi lain adik Kanit IPDA Irfan Suganda yakni Ujang, ketika ditanya lewat komentar Facebook pribadinya oleh akun salah satu partisan pendukung . “apa kaosse bloli dienggo ” ( kenapa kaosnya tidak dipakai,-red ) ,” komentar seraya bertanya-tanya tentang apa yang sebenarnya telah terjadi .
Kemudian dijawab olehnya . ” Asalle ana wong sirik lapor ning polres, dadi diganti Karo sablon maning ( Karena ada orang yang sirik melaporkan ke Polres ,- red),” Ujar akun pribadi Ujang menanggapi hal tersebut pada 24 September 2022 sekitar pukul 14:18 WIB
Sungguh sangat dini oknum polisi tersebut mendeklarasikan diri sebagai calon kepala desa padahal, Kuwu aktif desa kapetakan belum menyatakan mundur dari jabatannya karena masih masa bakti akan berakhir pertengahan tahun 2023 yang akan datang .
Hal yang semakin menguatkan bahwa Kanit Binmas Polsek setempat ini datang dari dirinya yang mengatakan lewat status What’sApp pribadinya dengan kalimat ” Alkamdulillah wis oli ijin cuti,siap tempur semoga diparingi sukses,” ( Alhamdulillah sudah diberikan cuti , siap tempur semoga diparingi sukses) .Informasi ini diketahui dari unggahan akun Facebook Aji Saka , (18/09 ) sekitar pukul 18.02 WIB.
Atas beredarnya postingan tersebut , Kepala Seksi Propam Polres Cirebon kota , Iptu Sukirno mengatakan telah memanggil Kanit Binmas Polsek setempat . ” Saudara yang bersangkutan sudah kami panggil untuk dimintai keterangan mas , dan nanti akan ditindaklanjuti,” ungkapnya didampingi oleh tim jajaran propam Polres setempat saat berada di kantor desa kapetakan, Senin ( 26/09) dihadiri babinkamtibmas desa kapetakan Bripka Edi sudanto.
Lebih lanjut, Iptu Sukirno memberikan kabar bahwa setelah ramainya postingan akun-akun yang diduga merupakan partisan pendukung dan kini unggahan-unggahan tersebut telah dihapus .
” Beberapa postingan itu sudah dihapus mas ,” imbuhnya
Menanggapi hal itu, Tri KH selaku pemuda di desa setempat mengungkapkan bahwa seharusnya logo institusi Polri ataupun simbol maung Lodaya itu sangat pantang untuk disematkan dalam skema politik meski hanya tingkat desa . ” Ini entah apakah para akun partisannya diperintah atau tidak . Tapi logikanya, mereka tidak akan berani tanpa ada yang memerintahkan. Lalu memang kalau saya amati sosok Kanit Binmas ini seperti seolah- olah memberikan dukungan kepada partisannya yang memposting banner dengan membawahi logo Kepolisian Daerah Jawa Barat serta simbol Maung Lodaya di media sosial. Jika mengelak itu hak dia, tapi kan sudah tahu bahwa jelas tidak diperbolehkan kenapa tidak dihalau. ,” tegasnya menyampaikan keterangan kepada awakmedia , selasa (27/09).
Ia berharap untuk kedepannya bahwa tidak ada logo yang membawahi institusi polri maupun TNI karena wadah tersebut itu diwajibkan untuk netral .
” Semoga kejadian ini bisa dipetik hikmahnya, namun sebelumnya lebih baik hormati Kepala Desa yang saat ini masih aktif, dan pesan untuk bapak Kanit Binmas setempat agar bisa membina para partisannya sendiri untuk lebih tenang dan santai. Karena pendukung pun akan ikut apa kata yang didukungnya . Jadi jika yang didukungnya terus-terusan menyampaikan ungkapan ujaran kebencian maka tentu, para pendukung juga mengikutinya ,” pungkas Tri KH .
Sementara berita ini di terbitkan Kanit Binmas Polsek kapetakan , IPDA Irfan suganda belum memberikan keterangan resmi.(Sispono Sindu)
memuat berita dari sumber media sosial hanya bermodal screnshot terus di jadikan bahan berita dan memuat nama orang yang tidak di lakukan wawancara dengan narasumber orang yang di beritakan,sungguh sangat tidak profesional.