Solok | mediasinarpagigroup.com – Jagat media sosial (Medsos) Kabupaten Solok dan Sumbar kembali heboh dengan beredarnya video “basirangak” (adu mulut) antara Bupati Solok Capt. Epyardi Asda, M.Mar dengan tokoh masyarakat Kabupaten Solok Ir. Bachtul. Kejadian tersebut terjadi saat kunjungan kerja Epyardi Asda di SDN 06, Jorong Simpang, Nagari Koto Gadang Guguak, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Rabu (31/1/2024).
Dalam kunjungan itu, Epyardi Asda tampak didampingi Kepala Dinas Kesehatan Zulhendri, Kasat Pol PP Elafki, Kapolsek Gunung Talang AKP Defrianto, SH, mantan ASN Pemkab Solok yang kini jadi Caleg PAN Dapil 1 Edisar, ASN Pemkab Solok yang ditunjuk sebagai Plt Walinagari Koto Gadang Guguak Yulianir, serta sejumlah perangkat Nagari Koto Gadang Guguak. Sementara itu, Ir. Bachtul yang mendatangi Epyardi Asda, tampak didampingi oleh sejumlah masyarakat. Bachtul merupakan Anggota DPRD Sumbar dua periode (2004-2009 dari Partai Amanat Nasional/PAN dan 2009-2014 Partai Bintang Reformasi/PBR). Pada 2014 Bachtul maju di Pileg DPR RI Sumbar 1 dari Partai NasDem dan Caleg DPR RI 2019 dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Di Pileg 14 Februari 2024 nanti, Bachtul maju di kontestasi Pileg DPRD Sumbar dari Partai Gerindra Dapil 7 Solok Raya (Kabupaten Solok, Kota Solok, Solok Selatan) dengan nomor urut 2.
Dalam video tersebut, Bachtul awalnya menyalami Epyardi Asda dan mempertanyakan tentang pemberhentian istrinya yang menjadi tenaga harian lepas (THL) di RSUD Arosuka, padahal sudah 17 tahun mengabdi di dunia medis di Kabupaten Solok. Bachtul juga mengatakan dirinya sudah menanyakan pemberhentian itu ke Direktur RSUD Arosuka, Dinas Kesehatan, hingga ke Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Solok.
Namun, pertanyaan Bachtul itu langsung ditanggapi emosional oleh Epyardi Asda. Tindakan emosional Epyardi Asda sempat dilerai oleh Plt. Walinagari Koto Gadang Guguak Yulianir, Caleg PAN Edisar, Kapolsek Gunung Talang Defrianto dan Kasat Pol PP Elafki beserta sejumlah personel Pol PP Kabupaten Solok. Epyardi Asda bahkan mengatakan dirinya memiliki kewenangan memecat THL.
“Ini kewenangan saya. Berdasarkan penilaian saya.
Di saat suasana memanas, Plt. Walinagari Yulianir langsung “tampil ke depan” dengan mengatakan bahwa dirinya yang mengundang Epyardi Asda ke Nagari Koto Gadang Guguk. Yulianir, merupakan ASN Pemkab Solok yang ditunjuk menjadi Plt. Walinagari Koto Gadang Guguk, setelah Epyardi Asda memberhentikan Walinagari Carles Camra sejak tahun 2021 lalu. Carles Camra sendiri, sudah memenangkan gugatan di PTUN Padang dan PTTUN Medan dan keputusan eksekusi sudah turun. Namun, hingga saat ini, jabatan Carles Camra tak juga dikembalikan.
Epyardi Asda sempat berusaha menghindar dari Bachtul. Namun, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut kembali tersulut emosi, saat diteriaki Bachtul sebagai “pengecut!”
“Anda memecat orang sembarangan. THL anda pecat, Anggota Satpol PP anda pecat, Walinagari anda pecat. Anda jangan sembarangan! Kalau tak anda selesaikan, artinya anda pengecut. Badan dan suara anda saja yang besar. Anda pengecut!,” ujar Bachtul.
Perkataan Bachtul itu, langsung ditanggapi dengan emosi oleh Epyardi Asda. Bahwa, hal itu adalah hak kewenangannya, dengan penilaiannya sendiri. Bahkan, keluar dari mulut Epyardi Asda perkataan “manusia anjing”!, “Sejuta manusia anjing sepertimu, saya layani,” ujar Epyardi.
Kata-kata dari Epyardi Asda itu, langsung memantik emosi dan kemarahan dari masyarakat. Bahkan turut terdengar kata-kata carut dari masyarakat.
“Hoi… Bupati, anda pimpinan. Bicaralah yang baik. Jaga mulutmu, jangan pakai kata anjing,” ujar masyarakat.
Epyardi Asda yang menuju mobilnya, terus “diburu” oleh Bachtul dengan mengatakan bahwa Epyardi Asda telah berbuat zalim.
“Ini bukan dinamika. Ini kezaliman. Tidak hanya memecat para walinagari, THL, memutasi ASN sekehendak hati, tapi juga mengambil 9 ambulans nagari. Kembalikan 9 ambulans nagari itu ke nagari-nagari, karena itu bukan harta nenek moyang anda,” ungkap Bachtul.
Hal itu langsung dibalas Epyardi dengan tak kalah sengit. Dengan mengatakan bahwa keputusan ada di tangannya.
“Anda siapa? Kewenangan anda apa? Terserah anda mau bilang apa. Kalau anda ingin berkuasa, maju saja nanti. Rakyat yang akan menentukan nanti, apakah pilih anda atau pilih saya. Anda rakyat, tapi keputusan ada di tangan saya,” ujar Epyardi Asda.
Masyarakat Kabupaten Solok sekarang berharap sekali dan butuh kenyamanan, ketentraman dan sudah tidak mau lagi mendengar kisruh – kisruh , demo – demo,keributan di Sidang Paripurna dan masih banyak untuk di sebutkan penomenal yang terjadi di Kabupaten Solok yang berulang ulang kali tak kunjung usai nya.
Masyarakat sudah muak merasakan hal seperti ini, ada apa dengan pemerintah Kabupaten Solok masyarakat menjadi bingung seolah-olah tidak mengerti dengan kondisi yang selalu diributkan yang terjadi di Kabupaten Solok, masyarakat juga bertanya – tanya dan menjadi bingung apakah Kabupaten Solok seperti kerajaan zaman dulu zaman raja – raja atau pemerintahan yang berjalan dengan Undang – undang sesuai konstitusi yang sejalan dengan prinsip demokrasi atau yang di sebut dengan istilah goud governance di NKRI ini.(Defrizal/Red)