Muara Enim | mediasinarpagigroup.com – Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan atau biasa disebut dana BOS adalah dana alokasi khusus non fisik untuk mendukung biaya operasional non personalia bagi satuan pendidikan., Dana BOS diberikan kepada sekolah-sekolah baik yang dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Dana ini digunakan untuk biaya operasional sekolah seperti gaji guru dan karyawan, kebutuhan belajar mengajar seperti buku dan alat tulis, serta keperluan lainnya seperti biaya listrik, air, dan perawatan gedung sekolah.
SMK Negeri 1 Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, yang berada di Jalan Raya Prabumulih Km 50, tahun 2023 Kepala Sekolah nya yaitu Burhanudin, memiliki jumlah Siswa/I sekitar 1179, lalu sekolah tersebut menerima dana BOS Reguler ada 2 tahap, untuk tahap 1 sekolah menerima tanggal 21 Maret 2023 Rp 943.200.000,- tahap 2 sekolah menerima tanggal 25 Juli 2023 Rp 943.200.000,-
Sekolah yang menerima dana BOS wajib hukum nya melaporkan pengunaan nya ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, hal ini agar kementrian terkait mengetahui dikemanakan dana BOS tersebut dan public juga dapat mengawasinya.
Bahwa laporan penggunaan dana BOS reguler tahap 1 tahun 2023 berdasarkan data yang disampikan oleh Kepala SMK Negeri 1 Gelumbang ke Kementrian terkait katanya digunakan untuk : – pengembangan perpustakaan Rp 8.792.000, – kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikulerRp 4.915.100, – kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaranRp 1.160.000, – administrasi kegiatan sekolahRp 375.954.400, – pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikanRp 6.600.000, – langganan daya dan jasaRp 91.761.500, – pemeliharaan sarana dan prasarana SekolahRp 188.727.000, – penyediaan alat multi media pembelajaranRp 15.000.000, – penyelenggaraan bursa kerja khusus, praktik kerja industri atau praktik kerja lapangan di dalam negeri, pemantauan kebekerjaan, pemagangan guru, dan lembaga sertifikasi profesi pihak pertamaRp 28.170.000, – penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi keahlian, sertifikasi kompetensi keahlian dan uji kompetensi kemampuan bahasa Inggris berstandar internasional dan bahasa asing lainnya bagi kelas akhir SMK atau SMALBRp 12.000.000, – pembayaran honorRp 210.120.000, – Total Dana terserap Rp 943.200.000
Berikutnya laporan penggunaan dana BOS reguler tahap 2 tahun 2023 berdasarkan data yang disampikan oleh Kepala SMK Negeri 1 Gelumbang ke Kementrian terkait katanya digunakan untuk : – pengembangan perpustakaan Rp 3.314.000, – kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikulerRp 19.815.000, – kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaranRp 5.212.000, – administrasi kegiatan sekolahRp 365.972.700, – pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikanRp 5.389.200, – langganan daya dan jasaRp 103.556.100, – pemeliharaan sarana dan prasarana SekolahRp 211.642.000, – penyediaan alat multi media pembelajaranRp 15.000.000, – penyelenggaraan bursa kerja khusus, praktik kerja industri atau praktik kerja lapangan di dalam negeri, pemantauan kebekerjaan, pemagangan guru, dan lembaga sertifikasi profesi pihak pertamaRp 28.685.000, – penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi keahlian, sertifikasi kompetensi keahlian dan uji kompetensi kemampuan bahasa Inggris berstandar internasional dan bahasa asing lainnya bagi kelas akhir SMK atau SMALBRp 13.200.000, – pembayaran honorRp 166.680.000, – Total Dana terserap Rp 938.466.000
Berangkat dari laporan penggunaan dana BOS Tahun 2023 oleh Kepala SMK Negeri 1 Gelumbang ke Kementrian tersebut diatas, berdasarkan hasil investigasi hukum yang dilakukan oleh LBHK-Wartawan Sumatera Selatan di duga Kepala Sekolah merekayasa laporan penggunaan dana BOS Reguler tahun 2023 tersebut ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, sehingga berpotensi merugikan keuangan negara, hal tersebut dikatakan oleh Syahrul, SH.,MH selaku Pengacara/Advokat LBHK-Wartawan Sumatera Selatan, dalam konprensi pers di kantornya baru – baru ini.
Sebut saja terhadap kegaiatan administrasi kegiatan sekolah yang menyerap dana BOS tahun 2023 sekitar Rp.741 Juta lebih diduga dikorupsi Kepsek, modus dugaan korupsi nya yaitu membuat laporan fiktif seolah – olah kegiatan terlaksana diatas kertas fakta dilapangan tidak ada sama sekali, lalu masih ada beberapa kegiatan yang dibiayai oleh dana BOS terlihat diduga dikorupsi oleh pihak sekolah
Selanjutnya terhadap kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah tahun 2023 yang meneyerap dana BOS sekitar Rp.400 Juta lebih, fakta dilapangan tidak terlihat jelas apa – apa saja Sarana Prasarana Sekolah yang dipelihara oleh Kepsek sementara informasi terkait hal itu tidakj ada terlihat disekolah tersebut, modus korupsi nya yaitu Kepsek menghubungi pihak – pihak penjual barang / bahan yang ada di SIPLah lalu disepakati barang / bahan diantar atau dibayarkan jumlahnya 25 tetapi ditulis pada kwitansi atau faktur pembelian membengkak menjadi 155.
Diduga masih ada kegiatan sekolah yang sumber dana nya dari dana BOS Reguler tahun 2023 dalam laporan Kepsek ke Kementrian diduga dilakukan rekayasa alias di manipulasi dan merugikan keuangan negara, untuk itu lembaga Kami berharap agar Orangtua dan public dapat mengawasinya semakin efektif.
Dipihak lain, dugaan korupsi dana BOS Reguler di SMKN 1 Gelumbang tersebut harus di usut tuntas, maka saat ini LBHK-Wartawan Sumatera Selatan lagi mengumpulkan alat bukti dari sumber yang ada disekolah maupun sumber yang ada diluar sekolah, bila ada pihak – pihak yang mengetahui dugaan korupsi tersebut, lembaga Kami siap menerimanya dengan cara dapat menghubungi Kami di Email : lbhwartawan@gmail.com.
Tahun 2022 SMKN 1 Gelumbang menerima dana BOS Reguler ada sebanyak 3 tahap, untuk tahap 1 sekolah menerimanya tanggal 17 Februari 2022 Rp 594.240.000, lalu tahap 2 sekolah menerimanya tanggal 03 Juni 2022 Rp 755.753.500, berikutnya tahap 3 sekolah menerima dana BOS Reguler tahun 2022 sekitar tanggal 17 Oktober 2022 Rp 594.240.000, berdasarkan hasil investigasi lembaga Kami diduga kuat Kepsek dalam membuat laporan penggunaan dana BOS Reguler tahun 2022 ke Kementrian diduga memanipulasi dan atau merekayasa nya sehingga kuat dugaan merugikan keuangan Negara tentu tindakan tersebut perbuatan melawan hukum, untuk itu lembaga Kami akan melaporkan Kepsek ke Tipikor Polres Muara Enim dan Polda Sumatera Selatan berikut ke Kejari Kabupaten Muara Enim serta Kejati Sumatera Selatan sebab diduga dalam pengelolaan dana BOS Reguler tersebut ada perbuatan melawan hukum (PMH), dengan harapan agar dugaan korupsi dana BOS regular 2022 dan 2023 di SMKN 1 Gelumbang di usut, bila terbukti maka wajib hukumnya pihak – pihak yang terlibat korupsi dimasukkan ke penjara, tegas Syahrul.
Wartawan Media ini berupaya konfirmasi ke Kepala SMKN 1 Gelumbang, dengan mendatangi sekolah tersebut, namun sangat disayangkan Kepsek tidak ada disekolah ujar Satpam.(Abdul/MS/Tim)