Solok | mediasinarpagigroup.com – Dihadiri Ketua Umum (Ketum) Keluarga Besar Rang Chaniago (KBRC) Indonesia Edi Riando buka rapat KBRC dalam rangka merampungkan kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) KBRC Kab.Solok ,yang dilaksanakan di rumah salah seorang pengurus DPD KBRC Kab Solok yaitu Bundo Ratna di Cupak Kecamatan Gn.Talang , Minggu (13/11/2022).
Turut hadir tokoh adat suku Caniago Manti dan Datuk dari keluarga besar Rang Caniago serta anggota sidang rapat KBRC Kabupaten sejumlah 60 orang dan juga di hadiri Ketum KBRC se Indonesia.
Kepengurusan DPD KBRC Kabupaten Solok ada sekitar 20 orang yang terdiri dari berbagai bidang dan sektor,semua kepengurusan sudah terisi dan terpenuhi posisi struktur kepengurusannya artinya sudah rampung untuk pengurusan DPD KBRC Kabupaten Solok dan sudah diketahui lansung oleh Ketum.
Untuk pengukuhan kepengurusan Ketum Edi Riando mengatakan akan mencari momen yang tepat untuk pelaksanaan sehingga berkesan dan bersejarah nantinya.
Pada kesempatan acara merampungkan kepengurusan KBRC DPD Kabupaten Solok ini Ketum KBRC Ediriando juga mencerita kan sejarah awal mula berdiri dan merintis nya bagaimana susah dan pahitnya sudah tentu banyak nya rintangan yang di hadapi namun semua nya itu diangap sebagai pendorong semangat hingga dapat berdiri KBRC yang berumur 7 tahun dan sudah terdaftar atau di SK kan Kemenkumham RI, KBRC berdirinya tanggal (9/6/2015) dan dikukuhkan tanggal (5/7/2015) ,KBRC ini sudah sampai tingkat Nasianal dan sudah ada perwakilan nya tiap tiap Provinsi di Indonesia
Ediriando mengaku senang dan bangga dengan semangat yang antusias untuk mengembangkan organiasi KBRC di tingkat Kabupaten ini terbukti ada peningkatan bertambah banyaknya yang bergabung awal pertama pendirian hingga pertemuan ketiga hingga sekarang sudah berjumlah sekitar 60 orang,acara berlansung hikmah dan meriah dan antusias sekali.
Dalam kesempatan itu Ediriando juga menberikan edukasi dan menyarankan khusus ibu – ibu atau di sebut dengan Bundo Kandung melihat perkembangan zaman semakin maju ini di eradigitalisasi dan globalisasi ini sangat mengkwatirkan adat budaya Minang ini akan terabaikan dan juga hilang nya adat budaya Minang yang dikenal kental dan kuat ini,maka dari itu di tekan kan sekali untuk lebih memahami istilah atau dasar sejarah Minang Lama yang lama tersimpan ,seperti salah satu istilah Sumbang 12 yang yang berkaitan dengan tata krama ibu Minang terdahulu dan cara berpakaian adat lain nya dan masih banyak yang akan di kembangkan adat budaya Minang yang terlupakan selama ini.
Selain itu Ketum membahas tentang gelar adat datuk yang terlipat atau tersimpan arti nya tidak aktif di dalam adat agar nanti nya di hidupkan kembali di aktifkan di dalam adat,untuk pembiayaan nya cukup besar sampai puluhan juta dan bisa ratusan juta,solusi nya kita bantu secara organisasi dengan saling peduli untuk melansungkan pengangkatan gelar datuk tersebut.
Keuntungan dan nilai positifnya dan jelas banyak sekali dari kita berorganisasi yang di dasari kerja sama yang baik dan solidaritas yang tinggi ialah menperkuat dan menpersatukan kekeluargaan suku Caniago,kalau sudah bersatu sudah tentu pasti apa pun persoalan yang dihadapi secara bersama tidak ada yang tidak bisa diselesaikan.
Awal nya kita tidak saling mengenal sekarang dengan adanya organisasi KBRC ini kita dapat mengenal satu sama lainnya dan saling bantu membantu satu sama lainya.
Kemudian sebelum mengakhiri penyampaiannya Ketum berharap kedepan nya marilah kita perkuat organisasi dan persatuan kita dan begitu juga suku selain Caniago di Ranah Minang ini kenapa apa sebabnya karena adat budaya Minang ini banyak yang terabaikan dan terlupakan di karenakan perubaham zaman yang sangat cepat dan pesat di zaman eradigitalisasi dan globalisasi ini.
Menurut pengamatan ahli adat atau pakar adat di Minang Kabau di kwatirkan sekitar waktu dekat dalam jangka 5 tahun ini adat budaya Minang ini di tafsir akan tidak ada lagi karena terpengaruh hp androit atau medsos juga edukasi tentang pendidikan adat istiadat sudah banyak yang berkurang dan terabaikan jadi marilah kita KBRC ini lebih giat untuk mengembangkan dan mempertahankan nilai budaya adat Minang yang dikenal kuat dan kental dengan etika kesopanannya yang mengutamakan raso jo pareso,yang berpilsafah adat basandi sarak,sarak basandi kitbbullah artinya adat berpedoman petunjuk kitab suci alquran itulah adat budaya minang yang harus kita pertahankan dan sama sama untuk mengembangkannya.(Def)