Jakbar, mediasinarpagiguroup.com – Di era transparansi sekarang ini, ternyata masih ada proyek yang menggunakan dana Negara tapi pengerjaan nya diduga terselubung, tidak transfaran dengan benar kepada publik..
Sebut saja proyek pembangunan saluran air dengan panjang lebih kurang 500 meter yang terletak di dekat resapan air di belakang Rusun Persaki, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, dipertanyakan keberadaannya, Pasalnya, Proyek yang dikerjakan langsung oleh Dinas PU Tata Air (SDA) Jakarta Barat , diduga tidak sesuai dengan aturan yang sebenarnya (bestek), selain pelaksanaan pembangunan tembok saluran tersebut diduga bermasalah pihak PU.Tata Air selaku pelaksana sengaja tidak memasang Papan Proyek.
Berdasarkan pantauan MediaSinar Pagi Grup di lokasi, pelaksana sengaja tidak memasang papan proyek atau plang diduga untuk mengelabui pemantauan awak media dan masyarakat sekitar.
Salah satu masyarakat yang tidak mau disebut namanya mengatakan, saya juga heran melihat pelaksanaan proyek ini, masak membangun saluran air pada saat musim banjir dan kenapa tidak ada papan proyeknya, yang saya tau kalau namanya proyek pemerintah harus ada plangnya dan semua tertera berapa ukuran proyek, dananya berasal dari anggaran mana,ini se olah olah ada pembohongan publik, katanya,di lokasi proyek.
Saat media ini melihat di lokasi cara membuat atau mengerjakan temboknya, petugas berseragam biru itu memasukkan batu kali yang besar ke dalam lumpur sampai batas air yang tergenang. Setelah itu, baru dilakukan pemasangan batu yang dicampur dengan adukan semen, 2 hari kemudian langsung diplester dan diaci mulus. Setelah satu minggu kemudian, tembok yang dibangun tadi langsung pada retak (patah) karena tidak ada pondasinya (pondasinya hanya batu kali yang dimasukkan ke dalam lumpur).
Pada saat itu juga petugas yang berseragam biru itu langsung menambal retakan tembok yang patah itu.
Masih berdasarkan pantauan media, anehnya masih di proyek yang sama, pemasangan auditnya juga diduga bermasalah, karena begitu beko mengangkat lumpur dari bekas got yang sebelumnya digenangin air yang tidak mengalir, petugas yang berseragam biru itu langsung memasukkan auditnya, memang petugas berusaha menyedot air dari dalam lubang yang dikeruk beko tersebut tapi air tidak bisa kering, sehingga auditnya langsung dimasukan tanpa ada dasar pengerasan di bawah.
Ketika media ini konfirmasi ke petugas di lapangan Juned, sama sekali tidak menjawab dan mengatakan bapak silahkan konfirmasi ke Kasatpel kami di Kecamatan Kalideres, setelah bertemu dengan Kasappel Julkarnaen mengatakan, bahwa pembangunan tembok saluran air tersebut sudah benar, walaupun pembuatan dasar temboknya hanya batu kali yang besar dimasukkan ke dalam lumpur tanpa ada tahanan bambu berdiri di dalam genangan air tersebut. “Pembangunan tembok saluran air itu sudah benar Pak,” jawab Julkarnaen saat dikonfirmasi tanpa merasa bersalah atau memang dia sama sekali tidak mengerti.
Lebih lanjut, Kasatpel ditanyak anggaran darimana dana proyek tersebut berasal dan mengapa tidak memasang plang proyek, Kasatpel Julkarnaen mengatakan masalah dana proyek tersebut dan masalah Papan Proyek Itu urusan KaSudin, karena yang mengadakan lelang untuk proyek itu adalah pihak Sudin PU.SDA Jakarta Barat, Silahkan tanya langsung ke Kasudin karena saya di tugaskan hanya pengadaan materialnya saja, Katanya.
Ketika hal ini dikonfirmasii lewat telepon ke Ka Sudin PU Tata Air Jakarta Barat, sangat di sayangkan, Kasudin sama sekali tidak menjawab dengan kata lain beliau diam1000 bahasa.(Tio)