Kota Banjar | mediasinarpagigroup.com – Dugaan tindak kekerasan oleh oknum Guru yang terjadi di SMPN 9 Batulawan Kota Banjar berinisial “O” tepatnya pada tanggal 21 November 2022 jam 9 pagi tuai sorotan.
Menurut beberapa narasumber atau warga, terjadinya pemukulan terhadap siswa berinisial “IR”, bahwa oknum guru berinisial “O” melakukan tindak kekerasan bukan hanya satu kali dan ada korban lainnya,, jelas itu sudah keluar dari koridor seorang pendidik dimana hati nurani seorang guru yang katanya perlu di gugu dan di tiru tapi kenyataan nya mengeluarkan tindakan yang tidak semestinya, seorang guru seharusnya memberikan contoh kepada anak didik untuk kemajuan anak bangsa, adapun kesalahan siswa siswi itu harus melalui peringatan oleh guru BP.
Lau guru juga harus ingat pada saat di sumpah menjadi ASN dan jelas disana diatur oleh Undang-undang seorang guru menjadi guru didik. Guru di gaji oleh negara untuk mendidik dan memberikan ilmu untuk anak bangsa menyongsong masa depan bukan untuk mengeluarkan tindakan serta merta / pemukulan / kekerasan. Ungkap narasumber., (Sabtu 21/1)
Pada hari Jum’at tgl 20 Januari 2023 jam 9 pagi para tokoh masyarakat dan Karang Taruna juga Pemerintahan Desa Batulwang menghadiri undangan dari kepala SMP 9 Batulwang untuk musyawarah terkait dugaan kekerasan guru terhadap siswa yang di hadiri oleh Babinsa Babinkamtibmas dan jajaran Komite,serta kepala sekolah yang mengundang termasuk yang bersangkutan terduga oknum guru yang diduga melakukan tindak kekerasan.
Kepala sekolah menjelaskan pada saat musyawarah bahwa kami pihak sekolah maupun lembaga sudah mengadakan islah dengan keluarga siswa meminta permohonan maaf dan tertuang di berita acara namun sayang para tokoh pada saat itu tidak merasa puas, maka terjadi saat musyawarah berlangsung terjadi perdebatan yang sangat sengit antara tokoh dengan kepala sekolah, akhirnya musyawarah tidak ada titik temu, karena waktu yang sangat singkat akhirnya musyawarah terhenti tanpa ada penyelesaian.
Kami dari tim media sinarpagi mencoba untuk meminta tanggapan kepada kepala sekolah namun tidak di berikan waktu dan menyuruh keluar dari ruangan, akhirnya kami menemui Kepala Dinas Pendidikan H.Kaswad untuk di mintai tanggapan terkait dugaan tindak kekerasan yang terjadi di SMP 9 Batulwang Kota Banjar.
Kadisdik beranggapan bahwa permasalahan itu sudah selesai dan kepala dinas pun mengungkapkan oknum guru tersebut akan di pindahkan namun memindahkan atau merotasi itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, ungkapnya.
Asep Nurdin sebagai tokoh masyarakat angkat bicara kasus ini melibatkan banyak entitas harus di selesai kan secara hukum, kasus ini bukti bahwa dunia pendidikan sedikit keluar dari makom nya tidak ada lagi guru yang harus di tiru, melakukan tindak kekerasan itu bukan solusi hukum itu tidak berlaku surut.
Dengan adanya pemberitaan ini dengan dugaan tindak kekerasan terhadap siswa semoga leading sektor di Kota Banjar akan lebih sigap dan tanggap supaya tidak menjadi virus atau menjamur ke sekolah lainnya.(Dedi Irfan/Tim)