Subang | mediasinarpagigroup.com – Ratusan calon karyawan di PT Sumbojaya di duga menjadi ajang pungli oleh salah satu menejer BLK dan kroninya, yang ada di desa Ciasem Baru Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang Jawa Barat.
Setiap calon kariyawan yang mau kerja di PT Sumbojaya harus mengikuti aturan Balai Latihan Kerja (BLK) Bahagia Prima yang kurang jelas perijinannya, lalu di mintai biaya Rp. 2 jt sampai 2.5 jt di luar masyarakat desa Ciasem Baru.
kalau masyarakat desa Ciasem Baru pun harus mengodok kantongnya Rp. 500 rb sampai masuk kerja,di bulan Februari, dipihak lain ternya sampai saat ini ratusan calon karyawan PT Sungbo Jaya belum kunjung masuk.
Salah satu calon kariyawan PT Sungbo Jaya yang engan di sebut namanya di kantor Camat Ciasem Senin (08/05) yang sedang mengadu nasibnya ke pihak Kepala Dinas Tenaga Kerja (Depnaker) Kabupaten Subang Yeni Nuraeni dan ke Karang Taruna Tiga Desa, mengatakan kami sangat kecewa kepada saudara Endang anggota LPM desa Ciasem Baru yang membawa kami ke kantor Balai Latihan Kerja (BLK ), sampai ke BLK Bahagia Prima oleh sekretaris saudara Agus menjelaskan kepada kami kalau neng mau kerja di PT Sungbo Jaya harus ada uang 2 juta, lalu Kami memberikan uang 750 ribu ke bendahara haji yang kepalanya botak. Sudah memberikan uang besoknya kami ikut latihan di BLK selama dua Minggu , surat sertifikat LPK diminta uang lagi Rp. 1 juta dan kami pun memberika uang kepada Endang LPM desa Ciasem Baru sebesar Rp. 200 ribu,
Ketika kami dapet sertifikat sekretaris bilang ke kami dan bulan dua neng bisa masuk kerja sampai saat ini kami belum ada panggilan dari pihak PT Sungbo Jaya.
Sebetulnya kami mau melamar kerja bukan mengikuti pelatihan di BLK Bahagia Prima dan kami merasa tertipu,dan temen kami pun banyak nasibnya seperti kami telah di tipu oleh salah satu calo, kariyawan yang sudah kerja sama dengan modus mengikuti latihan ke BLK, jelasnya.
Ketua forum Karang Taruna di tiga desa, Desa Ciasem Baru, Desa Ciasem Girang dan Desa Sukamandi Jaya Suhayana, Senin 08/05/23 menjelaskan kami ingin bertemu langsung dengan direktur PT Sumbo Jaya untuk menyampaikan aspirasi dan untuk menyampaikan fakta-fakta di lapangan seperti apa ada pungutan liar yang akan membuat kurang baik nama perusahaan, tapi sepertinya mereka juga masih menutup diri masih belum bisa, sekarang kami juga akan dilanjutkan lagi mediasi dengan pihak Polres dan Disnaker nanti di ruang meeting kecamatan rencana hari ini.
Kami perjuangkan itu sebenarnya sangat simpel Kami ingin masyarakat lingkungan setempat kami itu menjadi prioritas menjadi pekerja di PT Sumbojaya, silahkan mekanisme dan syarat-syaratnya diumumkan supaya nanti masyarakat itu menyesuaikan sesuai dengan kompetensi tapi kan tidak ada informasi apa-apa kepada kami kepada masyarakat kami sehingga masyarakat juga bingung mau melamar posisi apapun tidak tahu, tetapi fakta di lapangan itu yang diterima masuk itu adalah referensi-referensi dari oknum-oknum pelaku di lapangan, itulah yang bisa bekerja di sana, lalu masyarakat kami yang tidak punya uang tidak bisa membayar akhirnya terabaikan.
Harapan kami juga dari pihak kepolisian juga menindaklanjuti dan mengedepankan tindakan preventif pencegahannya , di lingkungan itu ada disterilkan karena itu penyakit yang sangat buruk pada masyarakat jadi sulit dampaknya apa masyarakat lingkungan yang tidak mau bayar uang tidak bisa bekerja, nah makanya apa yang disampaikan oleh pihak manajemen yang yang di samping itu adalah normatif seakan-akan tidak ada persoalan di lingkungan kalau memang itu objektif terbuka dan tidak diskriminasi adil tidak ada persoalan dengan kami.
Fakta di lapangan tidak seperti itu gitu loh jangan sampai dibiarkan kejahatan pungli oleh oknum-oknum itu dipertontonkan di hadapan kita yang sedang memeras masyarakat kami,’ itu yang kami keberatan karena apa sangat merugikan dampaknya luar biasa akhirnya tercemar nama baik perusahaan gitu kan nah ini akan mengganggu nanti investasi-investasi yang lainnya juga kalau pelaku-pelaku itu tidak diberantas sampai habis,’ ungkapan Suyana
Yeni Nuraeni mau di komfirmasi dia tidak bisa menjelaskan di hadapan media dan kurang koperaktif malah megatakan , ngga ngga sambil lari kemobilnya, lalu dari pihak Polres pun tidak bisa menjelaskan hasil musyawarah dengan Forum Karang Taruna tersebut.(Sahidin Menir)