TANGERANG, mediasinarpagigroup.com – Setiap ajaran baru menjadi arena strees para calon Wali Murid sebagaimana yang terjadi di wilayah Balaraja Kabupaten Tangerang karena SMAN 1 Kabupaten
Tangerang adalah ikon bagi seluruh siswa yang ingin mendaftar.
SMAN 1 Balaraja pada tahun ajaran 2021 – 2022 menerima sebanyak 12 rombel dengan perincian 6 rombel jurusan IPA , 5 rombel jurusan IPS dan 1 rombel jurusan bahasa dengan kuota 432 siswa.
Pada saat proses PPDB pendaftar mencapai lebih dari 1200 calon siwa/i,namun sampai dengan proses daftar ulang ditetapkan dari tanggal 8 -9 Juli dan yang mendaftar ulang sampai tanggal 10 juli hanya 394 siswa.
Selanjutnya jika mengacu kepada aturan pihak SMAN 1 Kabupaten Tangerang telah menyalahi aturan, dengan hanya 394 yang mendaftar ulang berarti ada kekosongan bangku 38 sehingga beberapa orang tua murid berharap bisa mendapatkan bangku kosong tersebut.
Dari beberapa kali pertemuan antara pihak LSM dan beberapa wartawan tidak ada titik temu sehingga s pada hari Jumat terjadi pertemuan di lingkungan sekolah namun dalam pertemuan tersebut Kepala Sekolah bukannya memberikan penjelasan didampingi oleh pihak Dinas Pendidikan Provinsi dan para panitia PPDB, melainkan duduk sejajar dengan pihak aparat Polsek Balaraja dan suami Kepala Sekolah nya sendiri, hal ini menunjukkan betapa tidak mengerti nya Kepala SMAN 1 Kabupaten Tangerang tentang etika dunia pendidikan.
Salah seorang wali murid yang ber inisal S saat ditemui setelah ketemu Kepsek, mengatakan buat apa anak saya punya prestasi di non akademik dan akademik padahal saya warga Balaraja sini dan tambah punya kepala sekolah mengadakan kami tidak pernah menjanjikan pihak LSM yang maksa – maksa, harapan saya pingin menyekolahkan anak di SMAN 1 Kabupaten Tangerang karena saya hanya karyawan pabrik,kalau keswasta sudah pasti gaji tidak cukup, ujarnya.
Sehubungan dengan adanya pertemuan para LSM dan wartawan dengan Kepala SMAN 1 Kabupaten Tangerang tim wartawan media ini mengkonfirmasi Makmur Napitupulu selaku Bidang Penelitian dan Pengembangan ( LITBANG) Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) DPP dikediaman, Beliau mengatakan jika terkait proses PPDB Kepala tidak usah kaku jika bisa membantu lakukan aja dengan bijaksana karena yang akan ditolong adalah anak bangsa bukan nya anak bangsat, tegasnya.
Selanjutnya, Makmur Napitupulu menambahkan, jika dalam pertemuan tersebut kepala sekolah duduk bersama dengan suami nya yang notabene guru di SMAN 8 Kabupaten Tangerang, apa urusan suami dalam ruangan lingkup SMAN 1 Kabupaten Tangerang, jika memang benar demikian kita akan meminta agar Gubernur Banten yaitu Wahidin Halim secepat nyamencopot Kepala Sekolah tersebut tersebut, harap Makmur.(Batu/Tim).