BOGOR, mediasinarpagigroup.com – Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan Kesiap siagaan memberikan pelatihan Dasar Manajemen Kebencanaan(WORKSHOP) bagi para relawan Karang Taruna Sahabat Muda Berkarya (SADAYA) dan Paguyuban Rampak LUKMAN HIDAYAT KETUA, Desa Ciburuy, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor.
Kegiatan penyelenggaraan pelatihan dasar manajemen bencana yang digelar di Ciburuy River Tubing itu dihadiri sejumlah unsur terkait seperti Ketua Karang Taruna Kabupaten Bogor, perwakilan Karang Taruna Kecamatan Cigombong, Perwakilan perusahaan Aqua Ciburuy,dan pihak lainnya.
Kabid Pencegahan Kesiap siagaan (PK) BPBD Kabupaten Bogor, Agus menyatakan kegiatan ini dilakukan guna mempersiapkan antisipasi terjadinya bencana yang yang bisa terjadi kapan saja
“Arahnya adalah pencegahan kebencanaan, jadi ada dua hal yaitu pencegahan dan kesiap siagaan. Isi dari materi Workshop mengenai bagaimana bencana itu jika terjadi, intinya antisipasi dalam prinsif manajemen langkah apa saja untuk mengantisipasi jika terjadi bencana, dimana kita berpikir jika bencana itu seolah-olah akan terjadi besok, ungkap Agus kepada wartawan. Rabu 15:15 wib (20/10/2021).
wilayah Cigombong memang geografisnya masuk dalam kategori rawan bencana. Meskipun, dalam hal ini skalanya tidak begitu besar, tapi sering terjadi bencana seperti longsor dan banjir. Makanya, kita mempersiapkan SDM khususnya kepada karang taruna SADAYA dan warga masyarakat cigombong,”
kegiatan ini merupakan bagian dari program Desa Tangguh Bencana (Destana). Sehingga, manajemennya sudah dapat dipastikan seperti biasa yakni dari RT, RW, Karang Taruna.
“Jadi ketika terjadi bencana, mereka sudah bisa mengelola maupun mengantisipasi bencana,” tambah agus
Menanggapi sering terjadi lambatnya respon bantuan dari pemerintah saat ada rumah warga yang terkena bencana, Agus menjelaskan bahwa untuk tahun 2021, bantuan sosial seperti itu sudah bukan menjadi kewenangan BPBD, namun telah ditangani DPKP.
“Sekarang itu, BPBD sifatnya hanya memberikan bantuan tanggap darurat misal pemasangan terpal, menyiapkan atau memberi makan dan minum,” terang Agus.
Adapun hal yang menyangkut rumah rusak akibat bencana akan dilihat dari beberapa kriteria, diantaranya apakah rusak ringan, sedang atau berat.
“Tapi kita sudah himpun datanya dan telah dikirim ke DPKP. Untuk anggarannya juga sudah disiapkan, mudah – mudahqn ditahun 2022 dana yang bernama program Bantuan Sosial Terencana ini bisa direalisasikan.
Agus pun menghimbau agar masyarakat berhati – hati, karena bencana bisa datang kapan saja, “Selalu hati-hati, sebab bencana itu ada dua salah satunya dari sifat kelalaian manusia seperti membuang sampah sembarangan atau tidak menjaga lingkungan.
Sebelum pemaparan Agus bertanya dari pihak muspika apakah ada yang hadir atau mewakili akan tetapi tidak ada yang hadir atau mewakili dari pihak muspika, dan Kabid apresiasi terhadap karang taruna SADAYA bisa mandiri dalam giat giatnya apalagi bisa membuat giat Rafting river tuning (papalidan) istilah Sunda.(Usep)