Kabupaten Bogor | mediasinarpagigroup.com – Persoalan penempatan Plt Kepala Sekolah SDN Rawailat, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor jadi pergunjingan, bagaimana tidak bahwa penempatan Plt tersebut diduga tidak sesuai dengan kebiasaan yang sudah berjalan selama ini.
Kepala Bidang (Kabid) pembinaan sekolah dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Burhanudin, S.Pd., M.M., saat dimintai keterangannya ketika diwawancarai diruang kerja nya, Kamis(01/09/2022), terkesan berbelit dan berkelit atas keputusan penetapan Plt Kepala Sekolah Dasar Negeri Rawailat yang diduga sarat nepotisme.
Berikut hasil wawancara langsung dengan Burhanudin : Pak. Burhanudin sebagai Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, terkait penempatan Plt Kepsek SDN Rawailat, Cileungsi, ada dugaan pak Burhan berperan dan menunjuk langsung, apakah itu benar pak ? karena sesuai informasi yang kami dapatkan bahwa selama ini dalam penempatan Plt Kepsek selalu merujuk kepada Rekomendasi K3S dan pengawas, karena mereka lah yang lebih paham sosok yang layak jadi Plt, dan ini sudah berjalan lama, tapi kenapa ujug-ujug Kepsek SDN besar yang mana merupakan Program Sekolah Penggerak (PSP) dan seharusnya fokus di PSP tiba-tiba jadi Plt juga di SDN Rawailat yang nota bene merupakan sekolah besar juga, apa tanggapan bapak ?
” Misalkan untuk Plt, itu tidak ada istilah kita minta rekomendasi K3S kecuali untuk rotasi dan mutasi, itu.., dan kami biasanya menggunakan itu” ucapnya.
” Kalau mutasi dan rotasi itu harus dibicarakan, setelah itu kami road show dengan pak. Kadis, itu… dan sekarang saya tidak mau lagi ini terulang, apa apa gitu.., yang penting sekarang supaya nyaman kepsek” sambungnya.
” Ngobrol lah antara K3S, PGRI, dan Pengawas, ngobrol.., supaya tidak ada yang dirugikan” imbuhnya.
Looohhh.., kan sudah dilakukan itu pak sesuai yang bapak bilang, ngobrol, dirundingkan oleh K3S, Pengawas dan lainnya, lalu ditentukan sosok yang tepat jadi Plt, tapi kok Disdik terkesan memaksakan sosok Plt yang tidak sesuai rekom K3S dan Pengawas ? maksudnya gimana ya pak Burhan?
” Kalau kesini biasanya sudah ada rekomendasi, jadi dari pengawas gak usah dan gak ada rekom” katanya.
Berarti Rekom K3S itu untuk apa pak burhan ? ” untuk penempatan yang definitif kalau rekom K3S, yang definitif supaya dekat aja, bukan ditentukan dinas kalau yang definitif” katanya lagi.
Waduhhh.. kami jadi bingung nih pak. Burhan, penjelasan bapak bikin bingung saja, gimana ini?
” Bingung.., saya juga bingung, biasanya datanya itu ke bawah, ke bagian kepegawaian, itu yang rekomendasikan, bukan ranah kita, kita taunya sudah siap” ucapnya.
Begini pak. Burhan, informasi yang kami dapatkan beberapa waktu lalu, Kepsek yang sesuai rekomendasi K3S dan Pengawas datang ke Disdik, tentu karena sistem ini sudah berjalan selama ini, saat katemu Kadisdik, Juanda Dimansyah, malah diarahkan ke pak Burhan, dan pak Burhan arahkan lagi ke pak Kadis, apakah itu benar pak ? bagaimana sebetulnya aturan dan pendelegasian tugas dan wewenang di Disdik Kabupaten Bogor ? ” Saya gak tau pak, belum tau, karena saya tidak semua hafal” imbuh pak Burhan.
Tolong Pak. Burhan jawab, karena kita jadi bingung,apakah Rekom K3S dan Pengawas untuk Plt Kepala Sekolah diakui Dinas Pendidikan, tolong dijawab pak Burhan ? ” diakui” ucap Pak Burhan singkat.
Nah.. kita tambah bingung nih, kalau memang rekom K3S dan Pengawas diakui Dinas Pendidikan kenapa Plt Kepsek SDN Rawailat yang sudah ada rekom K3S dan Pengawas diabaikan pak Burhan? jadi.., Disdik terkesan memaksakan menunjuk Plt yang bukan rekom K3S dan Pengawas, ada apa ini pak?
” Saya belum…, belum.., belum.., kontek (????), gitu, kecuali saya terjun ke lapangan ya..,, yang intinya memang kami ini ya.., untuk Plt ini ya.., satu gugus terdekatlah, gitu, kecuali kalau untuk yang definitif, definitif itu sekarang diperbolehkan Kadis, silahkan ngobrol dulu sama K3S, PGRI, Pengawas supaya nyaman semua, tidak ada yang jauh, tidak kesulitan gitu, untuk Plt kan tidak terlalu jauh” ucap Burhan.
” Dan banyak sekolah yang lain ya pak, sampai sekarang ini pada gak mau jadi Plt, banyak yang gak mau jadi Plt, gitu” ucap nya lagi.
Jadi tambah bingung, Ok pak. Burhan, bapak lari lagi ke konteks banyak yang gak mau jadi Plt Kepsek, itukan bagi yang gak sanggup, point saat ini membahas Kepsek yang mau jadi Plt, bahkan sudah direkomendasikan K3S dan Pengawas, kok malah melenceng ya dari tofik, yang pak Burhan bahas malah yang gak mau Plt, maksudnya gimana ya?
” Makanya kita nanti.., apa nih… (eee…), itu berarti ada…, ini.. siapa nih yang salah nih, apa memang ada yang sanggup Plt, mau mendorong, mau gimana gitu” imbuh pak Burhan.
Bagaimana sih pak, yang sanggu jadi Plt saja diabaikan meski sudah ada rekom K3S dan Pengawas, bapak malah bahas yang lain, apa tanggapan pak Burhan bahwa ada dugaan, ini dugaan ya pak,, diduga pak Burhan yang menunjuk langsung Plt Kepsek SDN Rawailat yang bukan rekomendasi K3S dan Pengawas, tolong diperjelas dan dijawab pak Burhan bahwa ada dugaan unsur kedekatan akhirnya bisa diatur-atur.
” Saya juga ya pak, itu keluarga saya pak, jadi memang saya sudah wanti-wanti pak, wanti-wanti pak, jangan sampai terpeleset” tutup nya.(Marlon,S. E.).