Kabupaten Bogor | mediasinarpagigroup.com – Kabid SD, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Burhanudin Nge gasss dan catut atau bawa-bawa anak nya (katanya Polisi), perihal urusan kedinasan saat dikonfirmasi terkait pemanggilan Kepsek SDN Nyalindung, tintin, perihal dugaan pungli beberapa waktu lalu, tepatnya Rabu (12/10/2022).
Hal ini bermula saat dikonfirmasi terkait pemanggilan segera Kepsek SDN Nyalindung perihal dugaan pungli yang dijanjikan Kadisdik Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah, S.E., M.M., beberapa waktu lalu, sekaligus berjanji undang wartawan yang lakukan kinfirmasi dan wawancara langsung ke kadisdik untuk dimintai langsung keterangan dan informasi di depan wartawan sebagai bentuk Keterbukaan Informasi Publik oleh Kadisdik.
Kabid SD, Burhanudin pun langsung terkesan nge gasss saat dikonfirnasi via telepon Whatssapp (Telepon WA),meski pertanyaan wartawan belum selesai, berikut petikan percakapan antara wartawan yang konfirmasi dengan Kabid SD Burhanudin:
Wartawan: Pak. Kabid, perihal pemanggilan Kepsek SDN Nyalindung terkait dugaan pungli, yang mana sudah dijanjikan Pak. Kadisdik akan dipanggil segera dan akan undang wartawan yang lakukan wawancara langsung ke pak. kadisdik, kok belum ada kejelasan dan update progress informasinya ya, bisa dijelaskan pak?
Kabid: ” Kan gak harus saya tangani semua, kan kalau urusan sarpras, kan ada sarpras nya, kalau urusan keguruan kan ada itunya lagi, kalau saya kan belum tentu begitu kali ya. Kalau saya, anak saya itu kan wanti-wanti, hati-hati kalau nulis statement cuma gitu doang, gak bawa-bawa nama dia. Kalau Bapak penasaran.., kalau bapak penasaran(diulang) , nanti saya kasih nomor nya (anak nya,red), bilang saja saya disuruh bapak telepon, apa sih pedan nya ke bapak sebagai anak?
Wartawan: Begini pak, dalam hal ini kan gak ada urusan dengan anak bapak, gak ada kaitan nya, kok bawa-bawa anak untuk urusan kedinasan di disdik?
Kabid SD:” Bukan bawa-bawa nama anak, cuma kalau lagi kerja begini, bapak juga harus ngerti, saya kan sudah bilang ada yang ngurusin, gitu.. Kita sama-sama bekerja lah, biar tenang semua, gitulah.
Wartawan: Dengan siapa pak kabid yang urusin? bapak jangan emosional lahhh..
Kabid SD:” Bukan emosional, cuma beberapa kali selalu ke saya, selalu ke saya…
Wartawan: Lalu bapak bawa-bawa anak bapak yang bapak bilang polisi apa ya maksud nya dan relevansi nya?
Kabid SD:” Tidak ada bawa-bawa anak, cuma pesan aja dari anak saya, pak kalau ada apa-apa, jangan asal buat statement, pesan dari itu aja saya mahh…, pesan dari anak saya kalau kita tidak tau jangan bikin statement.
Wartawan: Kan itu bidang bapak sebagai kabid. SD lho pak, lalu ke siapa kalau bukan ke pak kabid?
Kabid SD:” Kan ada bagiannya, kalau misalkan kepegawaian, ada kepegawaian, kalau itu guru ada kasi nya guru, itu ada, kalau sarpras ada bagian nya, kalau sudah mentok baru saya ikut turun, begitu. jadi ke pak. didin dulu, ke pak. didin ya, nanti saya juga akan turun, hanya menerangkan pesan anak saya, kalau yang gak tahu menahu jangan suka kau tau, itu maksud saya, maksud saya tidak bawa-bawa anak saya.
Wartawan: Harusnya bapak sebagai kabid. SD profesional lah, sesuai tupoksi jangan bawa-bawa anak , Bapak Kabid lho.. pastinya harus paham bidang nya
Kabid SD:” Cuma saya gak enak saja, terus-terusan ditanya ke saya, kan ada bidang nya, kalau Kasi nya (Didin) mentok, baru bisa ngobrol dengan kita, gitu! (mengakhiri pembicaraan).( Marlon, S. E.).