Serang Kota | mediasinarpagigroup.com – SD Negeri Lialang, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten, yang berada di Kp Lialang, tahun 2023 Kepala Sekolah nya yaitu Pujiningsih, memiliki jumlah Siswa/I sekitar 555, lalu sekolah tersebut menerima dana BOS Reguler ada 2 tahap, untuk tahap 1 sekolah menerima tanggal 21 Maret 2023 Rp 249.750.000,- tahap 2 sekolah menerima tanggal 24 Juli 2023 Rp 249.750.000,-
Sebagaimana aturan yang ditetapkan oleh Kemenristekdikti RI, bahwa sekolah yang menerima Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler pengelolaan nya dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Fleksibilitas, yaitu penggunaan Dana BOS Reguler dikelola sesuai dengan kebutuhan sekolah; 2. Efektivitas, yaitu penggunaan Dana BOS Reguler diupayakan dapat memberikan hasil, pengaruh, dan daya guna untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah; 3. Efisiensi, yaitu penggunaan Dana BOS Reguler diupayakan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa dengan biaya seminimal mungkin dengan hasil yang optimal; 4. Akuntabilitas, yaitu penggunaan Dana BOS Reguler dapat dipertanggungjawabkan secara keseluruhan berdasarkan pertimbangan yang logis sesuai peraturan perundang-undangan; 5. Transparansi, yaitu penggunaan Dana BOS Reguler dikelola secara terbuka dan mengakomodir aspirasi pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Lalu sekolah yang menerima dana BOS wajib hukum nya melaporkan pengunaan nya ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, hal ini agar kementrian terkait mengetahui dikemanakan dana BOS tersebut dan public juga dapat mengawasinya.
Bahwa berdasarkan data dan informasi yang dimiliki oleh LBHK – Wartawan Banten yang mana Kepala SD Negeri Lialang, belum melaporkan penggunaan dana BOS Reguler tahap 1 dan tahap 2 ke Kementrian terkait, hal ini jelas bertentangan dengan aturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah, kuat dugaan Kepsek berupaya menutup – nutupi pengunaan dana BOS Reguler tersebut dipihak lain Manager dana BOS Tingkat Kota Serang juga sepertinya kurang memberikan pemahaman terkait dengan pelaporan penggunaan dana BOS ke Kemntrian, faktanya kanapa Kepsek belum melaporkannnya, lalu hal ini berpotensi merugikan keuangan Negara, hal tersebut dikatakan oleh H.Madali S, SH selaku Konsultan Hukum LBHK-Wartawan Banten, dalam konprensi pers dikantornya., Sabtu (24/6)
Ditambahkan H.Madali, tahun 2022 SD Negeri Lialang, memiliki jumlah Siswa/I sekitar 513, lalu menerima dana BOS Reguler ada 3 tahap, tahap 1 sekolah terima tanggal 21 Maret 2022 Rp 138.510.000,- tahap 2 sekolah terima tanggal 02 Juni 2022 Rp 184.680.000, tahap 3 sekolah terima tanggal 19 Oktober 2022 Rp 138.510.000,– diduga dalam pengelolaan nya Kepsek lakukan rekayasa sehingga berpotensi merugikan keuangan Negara.
Sebut saja laporan penggunaan dana BOS reguler tahap 1 tahun 2022 kata Kepala SDN Lialang, digunakan untuk : – kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler Rp 12.150.000, – kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaranRp 14.951.500, – administrasi kegiatan sekolahRp 33.153.600, – pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikanRp 95.000, – langganan daya dan jasaRp 6.334.900, – pemeliharaan sarana dan prasarana SekolahRp 30.325.000, – penyediaan alat multi media pembelajaranRp 7.600.000, – pembayaran honorRp 33.900.000, – Total Dana terserap Rp 138.510.000
Lalu, laporan penggunaan dana BOS reguler tahap 2 tahun 2022 kata Kepala SDN Lialang, digunakan untuk : – penerimaan Peserta Didik baru Rp 4.045.000, – pengembangan perpustakaanRp 17.992.000, – kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikulerRp 5.785.400, – kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaranRp 18.619.500, – administrasi kegiatan sekolahRp 47.884.800, – pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikanRp 380.000, – langganan daya dan jasaRp 6.702.700, – pemeliharaan sarana dan prasarana SekolahRp 29.970.600, – penyediaan alat multi media pembelajaranRp 1.300.000, – pembayaran honorRp 52.000.000, – Total Dana terserap Rp 184.680.000,-
Selanjutnya, laporan penggunaan dana BOS reguler tahap 3 tahun 2022 kata Kepala SDN Lialang, digunakan untuk : – pengembangan perpustakaan Rp 7.030.500, – kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikulerRp 6.665.000, – kegiatan asesmen/evaluasi pembelajaranRp 38.460.700, – administrasi kegiatan sekolahRp 12.033.000, – pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikanRp 225.000, – langganan daya dan jasaRp 5.426.400, – pemeliharaan sarana dan prasarana SekolahRp 27.469.400, – pembayaran honorRp 41.200.000, – Total Dana terserap Rp 138.510.000
Berangkat dari laporan penggunaan dana BOS Tahun 2022 oleh Kepala SDN Lialang, ke Kementrian tersebut diatas, berdasarkan hasil investigasi hukum yang dilakukan oleh LBHK-Wartawan Banten di duga Kepala Sekolah merekayasa laporan penggunaan dana BOS Reguler tahun 2022 ke Kementrian terkait melalui aplikasi yang ada, sehingga berpotensi merugikan keuangan negara, hal tersebut dikatakan oleh H.Madali.
Sebut saja terhadap kegiatan pengembangan perpustakaan tahun 2022 yang menyerap dana BOS sekitar Rp.24 juta lebih diduga direkaya oleh Kepsek terkait laporannya ke Kementrian melalui aplikasi yang ada, adapun modus korupsinya yaitu bekerjasama dengan penerbit atau distributor, yang mana penerbit atau distributor terbitkan Kwitansi pembelian atau faktur pembelian yang dibengkakkan jumlah nya atau mark up, dipihak lain Kepsek juga diduga dapat persentasi atau komisi dari pembelian buku dari distributor dan atau penerbit, besarannya sekitar 5 sd 15 % dari harga beli buku.
Lalu terhadap kegiatan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler dan asesmen/evaluasi pembelajaran yang menyerap dana BOS tahun 2022 sekitar Rp.96 juta lebih diduga dikorupsi Kepsek, adapun modus dugaan korupsi terhadap kegiatan tersebut yaitu membuat laporan kegiatan fiktif seolah – olah kegiatan terlaksana padahal faktanya tidak ada sama sekali.
Selanjutnya terhadap kegiatan pemeliharaan sarana dan prasarana Sekolah tahun 2022 yang meneyerap dana BOS sekitar Rp.87 juta lebih, fakta dilapangan tidak terlihat jelas apa – apa saja Sarana Prasarana Sekolah yang dipelihara oleh Kepsek sementara informasi terkait hal itu tidakj ada terlihat disekolah tersebut, modus korupsi nya yaitu Kepsek menghubungi pihak – pihak penjual barang / bahan yang ada di SIPLah lalu disepakati barang / bahan diantar atau dibayarkan jumlahnya 5 tetapi ditulis pada kwitansi atau faktur pembelian membengkak menjadi 25.
Diduga masih ada kegiatan sekolah yang sumber dana nya dari dana BOS Reguler tahun 2022 namun dalam laporan Kepsek ke Kementrian diduga dilakukan rekayasa alias di manipulasi dan merugikan keuangan negara, untuk itu lembaga Kami berharap agar Orangtua dan public dapat mengawasinya semakin efektif.
Untuk itu, dugaan korupsi dana BOS Reguler di SDN Lialang,tersebut harus di usut tuntas, maka saat ini LBHK-Wartawan Banten lagi mengumpulkan alat bukti dari sumber yang ada disekolah maupun sumber yang ada diluar sekolah, bila ada pihak – pihak yang mengetahui dugaan korupsi tersebut, lembaga Kami siap menerimanya dengan cara dapat menghubungi Kami di Email : lbhwartawan@gmail.com
Dipihak lain lembaga Kami akan melaporkan Kepsek ke Tipikor Polresta Serang Kota dan Polda Banten berikut ke Kejari Serang serta Kejati Banten sebab diduga dalam pengelolaan dana BOS Reguler tersebut ada perbuatan melawan hukum (PMH), dengan harapan agar dugaan korupsi dana BOS regular 2022 dan 2023 di SDN Lialang, di usut, bila terbukti maka wajib hukumnya pihak – pihak yang terlibat korupsi dimasukkan ke penjara.
Wartawan Media ini berupaya konfirmasi ke Kepala SD Negeri Lialang,dengan mendatangi sekolah tersebut, namun sangat disayangkan Kepsek tidak ada disekolah ujar beberapa Guru.(Aditia/Bosner/Tim)