Bogor | mediasinarpagigroup.com – Pemerintah Desa Kiarasari resmi membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di acara Musdesus.
Pembentukan Desa Tangguh Bencana ini didasari atas tragedi bencana banjir dan longsor di wilayah Kecamatan Sukajaya pada tahun 2020.
Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Wahyu Hidayat menyabut baik pembentukan Pokja Desa Tangguh Bencana di Desa Kiarasari yang difasilitasi teman-teman Mahasiswa
Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila Jakarta yang telah memberikan pendampingan.
“Yang pertama saya mengucapkan banyak terimakasih khususnya kepada tim fasilitator dan teman-teman Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila jakarta atas pendampinganya selama ini dalam melaksanakan proses yang sangat panjang juga tahapan-tahapan yang sudah di lakukan mulai sosialisasi, pembentukan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) hingga penetapan Pokja Desa Tangguh Bencana,” ujar Wahyu, Kamis (9/2/2023).
Selain itu, lanjut Wahyu, pembentukan hari ini disaksikan oleh perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor.
“Pembentukan Pokja Destana kali ini dihadiri perwakilan BPBD Kabupaten Bogor,” ucap Wahyu.
Dia pun berharap, kedepan bisa menjalin dan membangun sinergitas bersama Pokja Destana Desa Kiarasari.
“Besar sekali harapannya semoga saja bisa menjalin dan membangun sinergitas bersama Pokja Destana Desa Kiarasari dalam melaksanakan program-program untuk kedepanya,” ucapnya.
Ditempat yang sama, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila, Riza Darma Putra menyatakan kegiatan pembentukan Desa Tangguh Bencana membuktikan betapa warga dan perangkat desa memiliki kesadaran untuk menciptakan Resiliensi.
“Jadi kegiatan tadi membuktikan betapa warga bersama perangkat Desa Kiarasari memiliki kesadaran untuk menciptakan Resiliensi dalam menghadapi bencana,” kata Riza.
Riza menambahkan, kolaborasi multi pihak antara warga perangkat desa serta kampus sangat penting dalam memanfaatkan segala kemampuan untuk menghadapi bencana.
“Apa yg dilakukan hari ini menjadi awal yang baik untuk menciptakan Desa Kiarasari yang tangguh bencana, dan itu di dorong masyarakat sendiri,” sebut Riza.
Sementara Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan dari BPBD Kabupaten Bogor yang diwakili Adi Yuliana memberikan apresiasi terbentuknya Destana di Desa Kiarasari.
“Kami mengapresiasi Destana Desa Kiarasari karna mampu terbentuk secara mandiri, bukan hanya itu. Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Kiarasari yang telah terbentuk adalah satu satunya FPRB yang ada di Kabupaten Bogor dari 416 Desa dan 19 Kelurahan baru di Desa Kiarasari,” terang Adi.
Terakhir, pihak BPBD berkomitmen akan memprioritaskan program (Destana) Desa Kiarasari.
“Kami dari BPBD Kabupaten Bogor berkomitmen akan memprioritaskan Desa Tangguh Bencana (Destana) Desa Kiarasari dalam pelaksanaan program,” katanya.(Darles Sembiring)