Sumbar | mediasinarpagigroup.com – Rabu (23/08/23) Fungsi Lapas/Rutan sebagai tempat pembinaan banyak mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Sangat berbeda jauh dengan sistem kepenjaraan zaman dahulu dimana pada saat itu efek jera sangat ditekankan kepada para narapidana sedangkan saat ini pada sistem Pemasyarakatan, fokus terhadap pelayanan serta pembinaan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Keberhasilan Lapas Solok dalam memanfaatkan lahan kosong yang dimiliki untuk bercocok tanam dan berkebun sayursayuran tidak lepas dari dukungan dari Kalapas beserta jajarannya. Dengan didikan dari petugas yang mempunyai pengalaman khusus dibidangnya ditambah dengan kegigihan para WBP yang ingin belajar serta ditambah beberapa yang sudah punya keahlian bersama-sama menjadikan lahan Lapas menjadi hijau dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Salah satu contohnya seperti pada apa yang dilakukan oleh Warga Binaan Unit Pertanian dan Perkebunan dalam Lapas. Terletak tepat di lahan bimbingan kerja di belakang kamar blok hunian, terdapat beberapa petak lahan yang sudah ditanami oleh sayuran jenis kacang panjang, terong dan sayur sawi di areal Bimbingan Kerja Lapas Solok.
Selain untuk mengisi kegiatan kerja wargabiaan ini juga bisa memberikan keterampian untuk warga bianaan yang bisa di mamfaatkan setelah bebas nanti, kegiatan ini juga bisa memberikan masukan untuk Negara berupa Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP).
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Solok Untung Cahyo Sidharto berharap, “Dalam Pembinaan Kemandirian seperti misalnya bercocok tanam ini merupakan salah satu program prioritas kita di lembaga pemasyarakatan yang mana sesuai dengan visi dan misi pemasyarakatan itu sendiri”. Dengan adanya pembinaan pertanian dan perkebunan ini menunjukkan keberhasilan program pembinaan kemandirian, juga untuk menjaga ketahanan pangan di Lapas Solok ini. (Humas/Defrizal)