JAKARTA UTARA, mediasinarpagigroup.com – Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara Ali Maulana Hakim menyebut kehadiran Duta Generasi Berencana (Genre) dapat membawa kehidupan masa depan Jakarta Utara dapat lebih terencana.
Hal itu diungkapkan Ali usai menjadi narasumber dalam kegiatan siaran web tanalir atau siniar (podcast) dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-494 DKI Jakarta dan Hari Keluarga Nasional ke-28 di Gazebo Kantor Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Kamis (17/6).
“Duta Genre ini memang ada tahap seleksinya. Kami mengharapkan sekali mereka menjadi perwakilan dari anak-anak muda yang menjadi panutan dalam bersikap dan aktif dalam kegiatan pembangunan Jakarta,” ungkap Ali saat ditemui di Kantor Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Kamis (17/6).
Sebagai panutan kaum milenial, Duta Genre menurutnya harus terus menyosialisasikan pentingnya kehidupan berencana. Tentunya, materi itu sebelumnya sudah dibekali kepada seluruh Duta Genre melalui Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Kota Administrasi Jakarta Utara.
“Jadi kami berharap dalam bagaimana membina generasi muda sampai kehidupan kedepan berencana itu bisa disosialisasikan oleh Duta Genre ini kepada kaum milenial seusia mereka. Nanti juga banyak beberapa program pemerintah terutama dari Sudin PPAPP Kota Administrasi Jakarta Utara yang akan disampaikan kepada mereka kaum-kaum milenial,” jelasnya.
Berbicara soal HUT ke-494 DKI Jakarta, Ali yang ditemani Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Administrasi Jakarta Utara Yenny Nursanti Ali menerangkan Jakarta Bangkit dapat diwujudkan melalui semangat kolaborasi dari berbagai pihak baik pemerintah, masyarakat, swasta, maupun lintas akademisi.
Kolaborasi ini disinergikan melalui kemampuan bidang sesuai dengan kemampuan masing-masing yang bertujuan mewujudkan Jakarta Bangkit terutama bangkit melawan pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Untuk bangkit ini butuh kolaborasi dari beragam lini baik pemerintah, masyarakat, kelompok masyarakat, swasta, hingga akademisi,” tutupnya.(Rbn)